Hi vrens, maaf baru update, aku nulis soalnya di waktu yang benar-benar kosong.
Karena Sebentar lagi aku mau ujian, jadi ya gitu harus pinter ngatur waktu.
Btw, makasih yang sudah mampir di sini🔥❤️
Panggil aku Bubun😡🔥
-Happy reading
Matanya indah, wajahnya manis, senyumnya cantik.
Namun belum sempurna, kalau saya belum bisa menaklukannya dengan Doa
-Adnan
•
•
•
"Jomblo Happy, memang pilihan hati." Adnan menyanyi-nyanyi dengan nada sumbang miliknya. Dia baru saja keluar dari mushala, tadi niatnya mau keliling pesantren, tapi mampir ke mushala dulu mau muraja'ah katanya.
Padahal, di dalam mushala tadi ia justru molor, tenang gak ngorok dan ileran kok, masa ia ganteng-ganteng ileran, gak banget deh.
"Jomblo Happy, memang pili--" mulutnya berhenti menyanyi saat melihat seorang santri putra yang berjalan menghampirinya.
"Assalamualaikum, Gus." Sapa Santri itu ramah dengan senyum Pepsodent nya.
Tentu saja Adnan juga membalas dengan senyuman. "Wa'alaikumussalam."
"Gus masih ingat saya?"
Adnan terdiam sejenak dan memperhatikan lawan bicaranya dari atas sampai bawah. "Kamu... Arvin?"
Santri yang bernama Arvin itu tersenyum, lalu mengangguk. "Iya, saya Arvin Gus. Saya kira, Gus lupa sama saya."
Adnan terkekeh, lalu menepuk bahu Arvin sedikit keras.
"Tentu ingat, kamu 'kan ketua umum di sini, eh iya kan? Apa sudah ganti?"
"Masih Gus, tahun besok baru saya turun jabatan."
"Hehe, bisa aja kamu Vin, jabatan katanya, udah kaya presiden aja."
Buat kalian yang gatau apa itu ketua umum, Jadi ketua umum itu adalah istilah untuk ketua osis di pesantren. Biasanya pesantren salafiyah identik dengan yang namanya Ketua Umum.
Arvin tertawa kecil menanggapi ucapan Adnan. "Ehehe, biar gak terlalu garing, Gus. Oh iya, Gus habis shalat Dhuha ya?"
Adnan terdiam mendengar pertanyaan Arvin.
Boro-boro shalat Dhuha Vin, yang tadinya niat muraja'ah aja kaga jadi, malah molor. Batin Adnan.
"Gus, dengar saya ngomong kan?"
Adnan mengangguk. "Iya, saya dengar kok. Eh Vin, temani saya berkeliling mau?" tanyanya mengalihkan topik pembicaraan.
"Em, Maaf Gus, bukanya saya menolak, tapi tadi Kyai menyuruh saya membersihkan mimbar imam, jadi maaf banget saya tidak bisa menemani."
Adnan tersenyum. "Ya sudah, tidak apa. Saya mau ke sana dulu, Assalamualaikum."
"Wa'alaikumussalam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eh Gus Adnan! [ TERBIT]
Jugendliteratur⚠️Cerita ini New Version [ SUDAH TERBIT] (Ambil yang baik, dan buang yang buruk ) Punya suami Gus cuek, cool, berwibawa? No. Bagi Azkiya suaminya adalah Gus unlimited, yang sangat-sangat bar-bar, dan pecicilan. Versi lama start: 26juni2021 Finish:...
![Eh Gus Adnan! [ TERBIT]](https://img.wattpad.com/cover/275009895-64-k253635.jpg)