Chapter Lima Puluh Sembilan

12.5K 1.5K 213
                                    

Assalamualaikum semuanya

Maafin Ara yaa, lama update😭 baru sempet nulis, dan ngumpulin mood susah banget, dan hari ini baru Mood ku baik❤️

Semoga kalian tetap nungguin cerita ini yakkk<3

•••••

Setelah sekitar Dua puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya kini Azhar, Mitha, dan Salsa sudah berada di depan kantor Polisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sekitar Dua puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya kini Azhar, Mitha, dan Salsa sudah berada di depan kantor Polisi. Tanpa menunda-nundanya waktu, mereka langsung turun dan masuk ke dalam.

Ketika mereka masuk, seorang Polisi dengan tag name 'DANDI REFALDY' menghampiri mereka. "Ada yang bisa saya bantu, Pak, Buk?"tanyanya sembari melihat ke arah Azhar, Mitha dan Salsa secara bergantian.

"Begini Pak, kami ingin memberitahukan informasi tambahan terkait kasus penculikan Azkiya Zahra Muthmainnah, perihal keberadaan sang penculik,"jawab Azhar menjelaskan tujuannya datang ke sini.

"Baik, silahkan kalian duduk dulu, saya cek catatan kasusnya dulu ya,"titah Pak Dandy menyuruh mereka duduk.

Ketiganya mengangguk, dan mengambil tempat duduk yang sudah di persilahkan oleh Pak Dandy tadi.

Beberapa saat kemudian, Pak Dandy berjalan menghampiri mereka bersama dengan salah seorang polisi juga yang bername-tag 'Andi Sukma Wijaya'.

"Bapak bisa ikut kami ke meja yang ada di sana sebentar,"pinta Pak Andi kepada Azhar.

Azhar berdiri dari duduknya, dan berjalan ke arah yang sudah di tunjuk kepadanya, di ikuti Pak Andi dan juga Pak Dandy di belakangnya.

"Silahkan duduk Pak,"titah Pak Andi sembari menunjuk ke arah kursi yang berada di depan meja.

Setelah Azhar duduk, Pak Dandy juga ikut duduk, sedangkan Pak Dandy berdiri di sampingnya.

"Jadi informasi tambahan apa mengenai pelaku penculikan Ibu Azkiya yang bapak dapatkan?" tanya Pak Dandy langsung to the point.

Sebelum mulai menceritakan semuanya, terlebih dahulu Azhar menarik napasnya, dan mengeluarkannya secara perlahan. "Jadi begini Pak, barusan kami mendapat kabar dari Ibu pelaku, bahwa si pelaku sedang ada di rumahnya yaitu di Bandung, sampai lusa. Jadi saya berharap kita bisa secepatnya kesana, Pak, agar kasus ini cepat selesai dan ipar saya ditemukan."

"Bandung?" tanya Pak Andi memastikan, takut salah dengar.

Azhar mengangguk. "Benar Pak, di Bandung. "

"Saya ke sini menggunakan mobil Pak, tapi jika kita pergi lewat darat, sudah di pastikan sangat lama sekali. Jadi saran saya, kita pergi menggunakan tiket pesawat go show saja, agar kita bisa secepatnya kesana, mungkin kita hanya perlu menunggu satu/ dua jam lagi untuk bisa terbang menggunakan tiket itu, karena setahu saya hari ini ada penerbangan menuju Bandung."ucap Azhar lagi.

Eh Gus Adnan! [ TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang