Hai maaf banget baru lanjut lagi cerita ini udah aku bikin endingnya berulang kali dan berbagai versi dan selalu hilang entah itu kehapus, laptopku yang tiba-tiba rusak atau keadaan dimana aku kena Blank Writer, yang jelas aku mau minta maaf banget bagi pembaca setia aku yang akhirnya baru bisa baca ending cerita ini, yup aku mutusin part ini jadi part ending yang paling panjang juga aku rasa.
Aku juga akan mulai nulis lagi cerita yang lain berharap masih ada yang mau berkunjung ke wattpadku.
Berhubung aku baru nulis lagi harap maklum dengan berbagai typo dalam tulisan.
Happy reading
****
Dalam hidup kita harus bisa mempertanggung jawabkan setiap tindakan dan keputusan yang kita ambil, entah itu menguntungkan atau merugikan untuk kita sendiri. Jalan hidup yang sudah mengalir dan hampir di ujung muara tidak bisa di paksa berbelok karena akan merusak banyak hal. Sambil menggenggam pistol di kedua tangannya Hyunmie menarik nafas cepat, beberapa kali tembakan yang ia luncurkan mengenai telak kepala beberapa penjaga di sebuah gedung tua lumayan jauh dari kediaman Park.
Pistol yang Hyunmie kenakan adalah kedap suara, berharap aksinya tidak mengundang kecurigaan sang pemilik gudang yang jika di lihat kembali gudang itu seperti pabrik tua yang sudah lama tidak di gunakan. Beberapa kali Hyunmie berusaha menarik nafas keras agar air mata yang sudah di ujung matanya tidak keluar. Banyak kesalah pahaman, pengkhianatan dan juga permasalahan tiada akhir yang menyiksanya akhir-akhir ini, hanya tidak menyangka di antara banyak pengkhianat MinGyu justru menjadi salah satunya.
Hyunmie langsung mengenali suara pria itu ketika meneleponnya lewat telpon dua jam lalu, selama perjalanan Hyunmie juga banyak memikirkan hal apa, kenapa dan juga mengapa Mingyu melakukan semua ini. Seperti biasa Hyunmie dengan cepat merangkai semua dalam otaknya yang sangat genius. Pengorbanan Mingyu, perubahan sifat pria itu setelah pindah ke Portland dan beberapa gerakan juga tatapan Mingyu pada Eunna menujukan perasaan Mingyu yang sebenarnya, selama ini Hyunmie berusaha menampis kecurigaannya hanya karena ingin sedikit percaya pada orang yang sudah mengikutinya sejak kecil. Tapi lagi-lagi ia di kecewakan walaupun tahu alasannya untuk Eunna.
Sungai kehidupan Hyunmie awalnya memiliki banyak jabang menuju laut hanya saja selama perjalanan kemari Hyunmie dengan tersenyum sedih memutuskan muara mana yang ia pilih ketika akhirnya dikhianati kembali bukan hanya oleh satu orang tapi lebih dan ia hanya bisa menyalahkan pada hatinya yang terlalu lemah.
Saat satu persatu para penjaga mati di bunuh oleh Hyunmie, kecurigaan mulai muncul dan beberapa mulai bersiaga begitupun dengan Mingyu yang awalnya masih memanas-manasi Eunna dan akhirnya mulai berteriak kencang.
"Sebaiknya kau keluar atau jika tidak adik kesayanganmu ini akan lebih lama menderita. Kau lebih tahu apa yang aku maukan Hyunmie_ssi?? Atau haruskan aku panggil Ari Park!!" Entah karena mereka kembar atau tubuh keduanya sudah lemas Hyunmie dan Eunna mengigil kuat.
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kau terluka lagi, jika kau berani datang sendiri aku akan sangat membencimu kau dengar itu Hyunmie." Kali ini Eunna yang berteriak keras dengan marah membuat Mingyu membekap mulut Eunna kesal hal itu jelas membuat Hyunmie yang mengigil marah semakin marah dan keluar dari tempat persembunyiannya mengancungkan pistol.
"Lepaskan dia, jika kau sudah tahu rencanaku kenapa kau malah melakukan hal bodoh ini, bukankah seharusnya kau hanya tinggal menunggu sebentar lagi, aku akan mati tanpa kau harus menunjukan pengkhianatan ini Mingyu_ssi." Teriakan Hyunmie sontak membuat Eunna berteriak menangis dia marah juga sedih dengan ucapan Hyunmie karena berarti document yang di berikan Mingyu padanya sebelum ini benar. Sedangkan Mingyu terlihat sedih awalnya tapi setelah itu tersenyum meremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Monster, My Sweet girl (END)
RomancePeringkat #62 suju tgl 03/01/2019 Peringkat#42 suju tgl 11/01/2019 Hidup menjadi bayangan adik sendiri, bukanlah kehidupan yang Hyunmie inginkan tapi itulah yang ia lalui, takdir yang kedua orang tuanya ciptakan untuknya karena begitu menyayangi adi...