Part 9 Bad Dream A Monster

296 35 2
                                    

Aku lanjut lagi, lagi berusaha menyusun adegan setiap karakter jadi takut lupa lagi maraton nulis jadinya.

Kasih vote dan comment biar semakin semangat, makasih sama yang mau baca ceritaku.

Masih ada typo

Happy reading

***

Malam semakin larut ketika Eunna dan Hyunmie sampai di kediaman Park, selama di perjalanan Eunna tidak berani bicara apa-apa melihat luka di wajah Kyuhyun tadi, Eunna yakin Hyunmie pasti tahu apa yang terjadi dan bisa di pastikan Hyunmie sekarang pasti dalam keadaan masih marah. Beberapa kali Eunna berusaha menarik lengan jasnya ketika terangkat dan memperlihatkan lebamnya, hasil cengkraman Kyuhyun tadi siang. Jika Hyunmie melihatnya bisa di pastikan Kyuhyun di hajar habis-habisan oleh Hyunmie nantinya.

Saat masuk kedalam rumahpun Hyunmie tidak bicara apapun membuat Eunna sedikit cemas jika Eonninya ini akan mendiamkanya lebih lama dan Eunna tidak menyukainya.

"Eonni... kau masih marah?" Hyunmie berbalik lalu menatap Eunna sambil tersenyum kecil, ia kemudian menggandeng Eunna sambil berjalan.

"Tidak... buat apa?" Eunna mengerutkan keningnya heran tidak biasanya Hyunmie setenang ini setelah melihat Eunna di ganggu, walaupun Kyuhyun juga sepertinya di pukuli habis-habisan.

"Baguslah... aku tidak suka eonni
Marah... menakutkan." Hyunmie tertawa kecil lalu menarik Eunna kekamarnya.

"Mandi lalu makan... dan memarmu harus kau kompres pastikan aku tidak melihatnya jika tidak aku benar-benar akan membunuh namja itu." Sekali lagi Hyunmie tersenyum kecil lalu meninggalkan Eunna yang meringis pelan, Eunna lupa kalau Hyunmie adalah orang yang sangat teliti memarnya ini pasti dengan mudah Hyunmie ketahui.

Setelah mengantar Eunna masuk kamar, Hyunmie berjalan masuk ke ruangan kerjanya ada beberapa dokumen yang harus ia teliti terutama tentang kedatangan kontainer yang menyeret banyak orang sebelumnya, perusahaan yang bekerja sama dengan agen pengiriman barang miliknya merasa kecewa karena barang milik mereka hampir jadi barang bukti kasus pelecehan putri pemilik cargo di Incheon.

Sebenarnya yang akan lebih bermasalah bukan barang milik perusahaan dari Portland yang akan menimbulkan keributan. Tapi justru barang selundupan milik genknyalah yang akan membawa masalah jika kontainer mereka menarik perhatian polisi, tapi untungnya Tuan Cha bisa menanganinya dengan baik. Walaupun begitu sepertinya Hyunmie harus lebih berhati-hati lagi apa lagi soal penjemputan barangnya di masa depan.

Sepertinya belum beberapa menit Hyunmie duduk di kursi kebesarannya ketika dengan kasar pintu masuk ruang kerjanya di buka kasar, nyonya Park dengan langkah besar mendekat kearah Hyunmie yang berdiri dari duduknya dan tanpa menunggu sebuah tamparan mendarat mulus di wajah Hyunmie.

"Sudah aku katakan jika hal ini terlalu berbahaya untuk adikmu, dia baru saja masuk sekolah dan harus berhadapan dengan orang-orang yang berhubungan denganmu. Hari ini mungkin dia hanya memar lalu bagaimana dengan nanti? Apa kau menunggu adikmu masuk rumah sakit?" Hyunmie meraba wajahnya pedih, ada goresan kecil di wajah Hyunmie.

"Aku sudah mengirim seseorang kesekolah itu, hal seperti ini tidak akan terjadi lagi." Nyonya Park berdecak sebal, tadi saat melihat Eunna pulang, nyonya Park langsung masuk ke kamar Eunna dan melihat Eunna sedang meniup lengan lebamnya membuat Nyonya Park marah.

"Kau tidak bisa menjamin apapun, kau tahu bagaimana kondisi saengmu itukan?" Hyunmie menghelah nafas dia tentu saja tahu.

"Itu kenapa aku juga sedang berusaha Eomma, bukan hanya untuk saengku tapi juga Eomma." Nyonya Park membuang muka sambil menghelah nafas lalu mulai memunggungi Hyunmie.

My Monster, My Sweet girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang