Hai aku lanjut lagi, kali ini aku sengaja ngebut ceritanya setelah kemarin sempat agak lama ngelanjutin cerita ini akan mulai berganti latar dan aku harap ga ada yang bertanya tentang latar secara mendetail karena aku sendiri ga terlalu mencari tahu jadi cukup nama kotanya aja yang aku sebut aku harap kalian maklum.
Masih ada typo
Happy reading
****
Rasanya baru tadi Hyunmie benar-benar merasakan memiliki seorang ibu, rasanya baru tadi Hyunmie merasakan bagaimana begitu di cintai oleh seorang ibu, bisa di peluk di cium bahkan kata-kata yang tidak pernah ia dengar sebelumnya dari ibunya ia dengar dengan tatapan kasih sayang layaknya seorang ibu. Bagai madu yang mengandung racun Hyunmie merasakan berkali-kali lipat rasa sakit ketika ibunya tertidur dalam pelukannya dan berbisik pelan betapa ia menyayangi dan mencintai Hyunmie lebih dari yang Hyunmie pikirkan"Eomma... jangan tidur... aku bahkan belum bilang apapun... eomma..." Hyunmie berusaha membangunkan ibunya dengan perasaan takut, tapi ibunya itu tidak bergerak bahkan bernafaspun tidak.
Tanpa pikir panjang Hyunmie membuka pintu keluar lalu berteriak memanggil Dokter Oh yang membuat semua orang yang menunggu di luar ikut panik dan masuk begitu saja.
"Tolong beri kami ruang." Dokter Oh yang melihat Nyonya Hyunji tidak bergerak langsung melakukan pertolongan pertama pada Nyonya Hyunji, Tuan Park yang ingin mendekat terpaksa menjauh sambil menatap Istrinya yang tidak menyahut panggilannya.
"Sayang bangun... jangan pergi seperti ini..." Tuan Park bergumam kecil sementara Hyunmie dan Eunna saling merangkul menguatkan diri, keduanya menangis melihat ibu mereka yang meregang nyawa.
Ketika beberapa kali melakukan shot jantung dan detak jantung Nyonya Hyunji tidak kembali Dokter Oh berhenti lalu menatap Tuan Park dan menunduk pelan.
"Maafkan kami Ketua, Dokter Ji umumkan kematian Nyonya Hyunji." Baru saja mengatakan hal tersebut Tuan Park langsung mendorong Dokter Oh lalu memeluk istrinya itu dengan gemetar.
"Sayang bangun... kalian tidak bisa pergi begitu saja... bagaimana dengan anak-anak kita... Hyunji... Alena... bangun." Tapi sayangnya tidak ada jawaban membuat Tuan Park menangis dalam diam sambil memeluk istrinya kuat-kuat.
Melihat itu Eunna mendekat lalu ikut menangis di samping ayahnya, memanggil ibunya dengan perasaan terluka dan bersalah karena kali ini dialah yang membuat ibunya terkena serangan. Walaupun masih belum mengerti dengan apa yang terjadi Eunna memang tidak sepantasnya menghina ibunya monster bagaimanapun Nyonya Hunji tetap ibunya.
Sedang Hyunmie jantungnya berdetak semakin kencang tatapannya kosong gadis itu bergetar hebat, rasanya sangat menyakitkan dan Hyunmie tidak menyukainya dan ketika semua orang larut dalam tangis, serangan denging di telinga dan sakit di kepala Hyunmie datang, kali ini lebih kuat dari sebelumnya, terlebih kata-kata terakhir Nyonya Hyunji bagai bara api yang membakar otak Hyunmie.
Hyunmie mencengkram kepalanya lalu mundur dan bersandar di dinding sambil menahan geraman rasa sakit dan menatap panik ayahnya yang masih menangisi kepergian Nyonya Hyunji, dia tidak boleh menambah beban apapun di saat seperti ini dan untungnya Dokter Oh yang lebih dulu sadar Hyunmie yang kesakitan.
Dengan gerak cepat Dokter Oh mendekat kearah Hyunmie, ketika Dokter Oh berniat bertanya Hyunmie menggeleng pelan, di saat seperti ini bahkan alat bantu dengarnya sudah tidak berfungsi. Sebelum keluar Dokter Oh sempat melihat Tuan Park yang masih belum menyadari kondisi Hyunmie lalu membantu Hyunmie berjalan keluar ruang rawat.
Di luar Dokter Kim yang sudah bisa menperediksi keadaan langsung mendekat dan menatap penuh tanya pada Dokter Oh yang menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak bisa pergi, kau urus nona besar terlebih dahulu." Dokter Kim mengangguk lalu membantu Hyunmie berjalan gadis itu hampir terjatuh jika saja Min Wo tidak menahan Hyunmie yang menatap Min Wo dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Monster, My Sweet girl (END)
RomantizmPeringkat #62 suju tgl 03/01/2019 Peringkat#42 suju tgl 11/01/2019 Hidup menjadi bayangan adik sendiri, bukanlah kehidupan yang Hyunmie inginkan tapi itulah yang ia lalui, takdir yang kedua orang tuanya ciptakan untuknya karena begitu menyayangi adi...