Hai aku lanjut lagi, aku cuman mau mengingatkan jika dari awal cerita ini mengandung mature content, tapi jangan salah mengartikan bukan berarti semua adegan dewasa hanya saja ada beberapa kalimat dan adegan yang memang tidak pantas di baca oleh anak di bawah umur. Itu kenapa contentnya mature.
Masih ada typo
Happy reading
***
Eunna masih berbaring sambil terisak sedih di ranjang setelah sekali lagi tadi berusaha untuk masuk ke kamar Hyunmie untuk melihat keadaan Hyunmie, Dokter Kim lagi-lagi tidak mengizinkan Eunna masuk, bahkan ketika Dokter itu izin untuk pulang karena Hyunmie sudah sadarkan diri, Eunna tetap tidak di izinkan masuk oleh Min Wo ataupun paman Kang.Sekarang sudah tengah malam tenaga Eunna juga sudah terkuras habis untuk memohon jadi Eunna sekarang hanya berakhir berbaring di ranjang sambil menangis sedih. Ketika pintu kamarnya di buka Eunna langsung berusaha untuk menahan isak tangisnya, Eunna takut yang datang adalah ibunya dan itu tidak baik untuk Hyunmie jika ibu mereka kembali marah hanya karena ia masih menangis.
Tapi saat tiba-tiba kasur terasa bergerak lalu seseorang merangkulnya dari belakang, Eunna kembali menangis kali ini lebih keras sambil mengenggam kedua tangan yang kini mendekapnya erat dari belakang.
"Mereka bilang kau terus menangis, cukup menyenangkan karena aku tidak bisa mendengarnya tapi jika kau bergetar seperti ini itu berarti kau menangis terlalu keras jadi bisakah kau berhenti menangis? Aku mulai khawatir kau sakit lagi." Eunna semakin keras menangis lalu berbalik dan memeluk Hyunmie semakin erat menenggelamkan kepala dalam dekapan Hyunmie berusaha meredam isakan Eunna sendiri.
Rasa sakit, kecewa dan marah membuat Eunna menangis semakin kuat, Hyunmie sendiri hanya mengelus punggung Eunna dan mengelus rambut kembarannya itu berusaha menenangkan walaupun Hyunmie tahu hal itu tidak akan berhasil. Hyunmie hanya bisa tersenyum miris dengan semua keadaan yang terjadi di antara mereka dan Hyunmie tidak bisa berbuat banyak.
"Kenapa... kenapa Eomma selalu begitu... kenapa Eomma membuatku selalu merasa bersalah padamu Eonni." Ucapan Parau Eunna sama sekali tidak bisa Hyunmie dengar, indra pendengarannya masih belum berfungsi lebih lama dari pada sebelumnya, Hyunmie gemetar pelan lalu memeluk Eunna semakin erat.
"Tidurlah... agar aku bisa beristirahat, jangan menangis lagi... aku tidak apa-apa." Eunna berusaha melemaskan badannya, walaupun Eunna tetap menangis dalam diam, Eunna yakin Eonninya ini masih belum bisa mendengarnya karena ucapan Hyunmie sama sekali tidak ada hubungannya dengan pertanyaan Eunna barusan.
Hyunmie perlahan tersenyum kecil, percaya jika Eunna mulai berhenti menangis lalu tertidur walaupun kenyataannya Eunna masih terbangun sambil mengigit bibirnya kuat-kuat.
"Sepertinya aku akan tidur disini, besok pagi aku akan pindah." Sebagai jawaban Eunna semakin memeluk Hyunmie erat lalu memejamkan mata, Eunna juga harus tidur jika dia tidak ingin menyusahkan Hyunmie lagi.
"Maafkan aku..." sekali lagi Eunna bergumam kecil yang samar mulai terdengar oleh Hyunmie sebelum Hyunmie tertidur lelap.
Tapi mimpi buruk itu datang lagi, mimpi yang mengulang setiap kejadian menyakitkan yang Hyunmie alami sejak gadis itu berumur 6 tahun, Hyunmie mulai bergerak gelisah dalam tidurnya, keringat dingin membasahi wajahnya Hyunmie tahu jika ia sedang bermimpi tapi entah kenapa ia tidak bisa bangun.
"Aku mohon... beri aku kesempatan eomma..." gumam Hyunmie berkali-kali membuat Eunna yang sedang tertidur terbangun, Eunna kembali menangis ketika berusaha membangunkan Hyumie yang seolah menahan rasa sakit dalam tidurnya.
"Eonni bangun... jebal... bangun..." setelah goncangan yang ketiga Hyunmie akhirnya bangun dengan keadaan linglung dan menatap Eunna dengan sorot mata terluka, Hyunmie menarik nafas dengan ritme cepat yang melelahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Monster, My Sweet girl (END)
RomansaPeringkat #62 suju tgl 03/01/2019 Peringkat#42 suju tgl 11/01/2019 Hidup menjadi bayangan adik sendiri, bukanlah kehidupan yang Hyunmie inginkan tapi itulah yang ia lalui, takdir yang kedua orang tuanya ciptakan untuknya karena begitu menyayangi adi...