Hai aku lanjut walaupun sedikit sedih sih, ternyata peminat cerita ini sedikit iya.
Ga papa aku lanjut, minta vote aja iya buat dukung ceritaku. Maaf agak lama juga.
Masih ada typo
Happy reading
_____
Saat aku melihat luka dan keberanianmu aku seperti melihat diriku sendiri
♡♡♡
Bandara Incheon selalu ramai seperti biasanya entah itu dari kedatangan ataupun keberangkatan, tapi ada yang mencolok hari ini salah satu kedatangan dari arah New York bermunculan orang-orang berwajah kurang bersahabat, belum lagi pakaian yang mereka pakai jelas mereka bukan orang biasa, tapi diantara banyaknya orang-orang itu ada dua orang wanita yang terlihat seperti sedang di kawal oleh mereka. Tanpa ada orang yang tahu seorang wanita lain yang menutup wajahnya dengan masker mengikuti keduanya dari belakang.
"Kita sebaiknya langsung ke Penhouse, aku tidak mau terjadi sesuatu dengan eomma dan saengku." Gadis yang memakai maskernya itu nampak memberikan perintah pada ketua dari orang-orang bertubuh besar itu, tanpa banyak bertanya rombongan mencolok itu langsung bergerak kearah jalan dimana beberapa mobil sudah menunggu. Baru setelah mereka memasuki mobil, gadis bermasker itu melepas maskernya.
"Eonni apa tidak boleh kita jalan-jalan dulu? Ini pertama kalinya aku datang kemari." Hyun Mie menatap saengnya sambil menghelah nafas, dia mengerti saengnya itu sangat antusias karena pindah ke Korea, tapi Eunna sangat lemah dia tidak boleh terlalu lelah.
"Hyunmie kau masih lelah, kita juga masih punya banyak waktu disini kau juga harus bersiap untuk sekolah bukankah sejak dulu kau ingin sekali sekolah?" Hyunmie melihat Eunna menghelah nafas lalu mengangguk sambil tersenyum kecil sedang dia hanya tersenyum miris sekarang nama itu benar-benar menjadi nama saengnya, itu juga menjadi alasan kenapa Hyunmie tidak suka di Korea karena nama yang ia sukai harus ia berikan pada Eunna dan sekarang namanya sudah berganti menjadi Ari Park kakak Eunna.
"Eonni juga akan menetapkan disini? Kenapa tidak ikut sekolah juga denganku?" Eunna menatap Hyunmie yang hanya bisa tersenyum lemah hal seperti itu jelas tidak bisa mereka lakukan jika iya bisa terjadi masalah nantinya. Bagi banyak orang keluarga Park hanya memilik satu putri dan itu hanyalah Park Hyunmie jika ada gadis lain yang wajahnya mirip dengan Hyunmie dan juga lemah hal itu bisa di manfaatkan oleh orang-orang yang tidak suka pada Tuan Park.
"Tidak usah Eonni homeshcooling saja, dulu kan juga begitu saat kau di Portland Homeshcooling eonni yang sekolah di sekolah umum." Eunna langsung memasang wajah sedih dia tau hal seperti itu tidak mungkin hanya saja ia ingin mencoba bersekolah dengan eonninya.
"Eonnikan punya data samaran." Guman Eunna pelan membuat Hyunmie menghelah nafas kecil lalu menggenggam tangan Eunna pelan.
"Kau tahu saeng jika Eonni mengunakannya di luar hal penerbangan hal itu bisa ketahuan. Korea sekarang juga semakin memperketat kemanannya memang saeng mau eonni di tangkap polisi?" Eunna menghelah nafas lalu menggelengkan kepalanya.
Nyonya Park yang melihat Hyunmie hanya mengangguk tanda berterimakasih pada putri tertuanya itu membuat Hyunmie kembali tersenyum miris karena mau tidak mau Hyunmie harus melakukannya. Kali ini Eunna tidak banyak merengek lagi dia memilih untuk tidur sebelum sampai di Penhouse mereka, Hyunmie sendiri menjadikan bahunya sebagai sandaran untuk Eunna, tatapannya kini tertuju ke arah jalanan di Incheon. Walaupun kini ia harus bersembunyi dari banyak orang seperti yang selama ini Eunna lakukan di Portland setidaknya untuk sementara ini Hyunmie bisa terjauh dari otoriter ayahnya, jangan lupakan pukulan ayahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Monster, My Sweet girl (END)
RomancePeringkat #62 suju tgl 03/01/2019 Peringkat#42 suju tgl 11/01/2019 Hidup menjadi bayangan adik sendiri, bukanlah kehidupan yang Hyunmie inginkan tapi itulah yang ia lalui, takdir yang kedua orang tuanya ciptakan untuknya karena begitu menyayangi adi...