Part 5 Misuderstanding

352 46 1
                                    

Aku lanjut lagi..
Seperti biasa yang baca selalu sedikit karena aku yang hiatus terlalu lama, tapi ga papa akan tetap aku lanjutkan.

Masih ada typo

Happy reading..

***

Malam semakin larut ketika Hyunmie masih menatap Eunna yang mulai tertidur lelap, setelah menceritakan kegiatan Eunna hari ini, saengnya itu nampak kelelahan dan langsung tertidur, sekali lagi Hyunmie tersenyum kecil mengingat betapa detailnya Eunna menceritakan kegiatannya tadi. Dulu saat di Portland dialah yang banyak bercerita tentang kegiatannya di sekolah, saat itu Hyunmie yang berpikir sekolah adalah hal yang membosankan bagi Eunna yang mendengarkan semua itu terasa mimpi dan sekarang mimpi itu menjadi kenyataan.

Hyunmie tahu semua keputusannya ini bukan tanpa resiko nantinya, tapi demi mimpi Eunna merasakan bagaimana indahnya bersekolah Hyunmie siap dengan resiko yang ia ambil. Orangtuanya adalah orang pertama yang menentang keputusan tentang Eunna yang mengambil peran Hyunmie di sekolah, selain Eunna yang memiliki fisik lemah keberadaan Eunna menjadi kelemahan untuk keluarga Park juga. Tapi dengan kecerdasan yang Hyunmie miliki serta tanggung jawab yang di bebankan pada Hyunmie orangtuanya setuju dengan keputusan Hyunmie.

Keputusan yang Hyunmie ambil juga ternyata cukup membantu, karena siapa sangka pekerjaannya di Korea lebih banyak dari pada saat di Portland,  walaupun begitu Hyunmie menikmatinya dari pada harus bersekolah dan menghabiskan waktunya dengan pelajaran yang bahkan sudah ada di luar kepalannya. Hyunmie di kenal sebagai seorang jenius di sekolahnya dulu, selain terkenal sebagai siswa yang aktif di bidang olahraga menembak Hyunmie juga pandai di semua bidang pelajaran. Walaupun ia bisa saja melakukan akselerisasi kapan saja ia mau, Hyunmie lebih memilih sekolah secara normal untuk memuaskan dahaga Eunna yang selalu menanti ceritanya tentang indahnya bersekolah.

Tuan Park sebenarnya adalah orang yang selalu mendesaknya untuk ikut akselerisasi tapi di antara semua keputusannya hanya inilah yang benar-benar di dukung oleh ibunya nyonya Park. Nyonya Park bilang setidaknya ada masa dimana Hyunmie merasakan kehidupan normal pada umumnya di usia Hyunmie yang memang masih 16 tahun. Walaupun Hyunmie tahu sebenarnya karena Eunnalah nyonya Park berkata seperti itu.

Setelah merasa Eunna benar-benar tidur pulas Hyunmie keluar dari kamar saengnya itu, ada pekerjaan yang belum terselesaikan, tapi langkahnya terhenti tepat di depan ruang tamu yang kebetulan di tempati pemuda yang ia selamatkan tadi. Dokter Oh bilang jika pemuda itu dalam keadaan lemah dan seharusnya di bawa ke rumah sakit, walaupun begitu Dokter Oh tetap melakukan yang terbaik yang ia bisa mengingat kediaman Park memiliki peralatan medis yang  lengkap dan juga Dokter Oh adalah salah satu dari sedikitnya orang yang tahu jika Hyunmie tidak ingin berurusan dengan rumah sakit sekalipun untuk anak buahnya, pemuda malang yang ia tolong mungkin kurang beruntung. Perlahan Hyunmie membuka pintu kamar lalu masuk setelah yakin orang yang kini berbaring di ranjang tertidur pulas.

Hyunmie duduk lalu menatap semua alat yang kini terhubung ke tubuh pemuda yang kini berbaring di sampingnya, matanya kini menatap lekat wajah yang beberapa jam lalu berlumuran darah itu, mata, hidung bibir semuanya berwarna kontras dengan kulit namja itu, hijau dan ungu mungkin hanya kening namja itu saja yang tidak terluka menyisakan warna sebenarnya dari wajah namja itu.

Setelah meneliti keadaan pemuda itu Hyunmie tersenyum sedih, namja ini sama dengannya dia terlalu menyayangi saudaranya hingga tidak peduli dengan nyawa sendiri. Perlahan Hyunmie mendekat kearah namja itu tertidur lalu mengecup keningnya lama hingga tidak menyadari jika kesadaran namja itu datang perlahan dan menyadari apa yang Hyunmie lakukan.

"Siapa kau..." Hyunmie menatap mata gelap yang menatapnya bingung, ekspresi Hyunmie masih sama menatap namja itu dengan perasaan sedih.

"Kau tidak perlu tahu... tidurlah..." walaupun masih banyak yang ingin namja itu tanyakan kesadaran kembali pergi dari tubuhnya membuat namja itu kembali jatuh tertidur.

My Monster, My Sweet girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang