>Happy reading<
Hari ini tepatnya hari minggu, seorang gadis cantik tengah tertidur pulas di kasur miliknya. Namun merasakan keningnya di kecup, ia membuka kedua kelopak mata, melihat lelaki yang kini berada di sebelahnya.
"Morning, Zizi!" ucap Alvaro dengan suara bassnya.
Mata Zia melotot. Kenapa bisa Alvaro berada di kamarnya? Sedetik setelah itu, Zia mendudukan diri dari tidurnya, kemudian menutupi tubuh dengan selimut. Matanya menatap tajam ke arah lelaki yang kini sudah ikut duduk di sebelahnya. "K-kok kamu bisa ada di sini?"
"Bukan cuma aku. Alexa, Devan, Zidan, Reyhan, Anantha juga ada di sini, Zizi."
Mata Zia berkeliling menatap sekitarnya. Tapi ia tidak melihat mereka ada di sini. Menyadari wajah Zia yang celingak-celinguk mencari seseorang, Alvaro menatap gemas gadis di sebelahnya ini. "Semuanya ada di ruang tamu, Zizi," jelasnya.
Zia hanya ber-oh ria. Kini mata Alvaro menatap tubuh gadis di hadapannya yang sudah di tutupi oleh selimut. "Kenapa di tutupin pake selimut? Kamu kan pake piyama," heran Alvaro.
"Umm, a-aku malu."
Dahi Alvaro menyerit heran. "Malu kenapa?"
Zia terdiam sejenak. Tidak tau harus menjawab apa lagi. Pasalnya piyama miliknya bermotif teddy bear, ia takut Alvaro akan menatapnya aneh karena menggunakan piyama seperti bocah ini.
Tokk...Tokk...
Suara ketukan berasal dari arah pintu kamar Zia. Cepat-cepat gadis tersebut turun dari ranjang, lalu segera melangkahkan kaki menuju pintu. Ceklek, pintu terbuka menampilkan empat orang pria dengan satu wanita menyempil di tengah-tengah mereka.
"Good morning, Zia!!" ucap Anantha, Alexa, Devan dan Reyhan serempak. Semntara Zidan hanya diam saja.
"E-eh, kalian kenapa tiba-tiba ke rumah gue?" tanya gugup Zia.
"Si Al ngajak kita renang bareng di rumah lo," ujar Reyhan.
Zia menatap tajam ke arah Alvaro. Sementara lelaki berjakun tersebut hanya membalas dengan senyum lebarnya.
"Kenapa tubuh lo di tutupin selimut?" tanya Alexa menatap heran kearahnya.
"D-dingin, iya dingin! Kemarin malem gue menggigil karena kedinginan," bohongnya.
"Terus lo bakal tetep ikut berenang?"
"Ikut kok. Tubuh gue juga sekarang udah mendingan. Kalian langsung aja ke kolam renang, nanti gue nyusul, sekalian mau ganti baju juga."
"Oke deh, kita duluan ya, Zi."
Kini mereka berlima sudah meninggalkan kamar. Hanya ada Alvaro dan dirinya saat ini. Zia menghampiri lelaki yang tengah berbaring di ranjang miliknya dengan tangan bersedekap dada.
"Al, kenapa kamu nyuruh mereka berenang di rumah aku?"
"Sekalian ngajarin kamu renang, Zi. Itu kan juga keinginan kamu dulu."
Zia mengerutkan dahi. "Keinginan apa?" bingungnya.
"Kertas," jawab singkat Alvaro namun di mengerti oleh Zia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alzia [END]
أدب المراهقينAlvaro Ravendra, lelaki badboy yang memiliki paras tampan dan harta melimpah. Ia di pertemukan oleh seorang gadis unik yang cenderung menyendiri dan cuek terhadap sekitarnya. Zia Agatha Zemora, ialah gadis tersebut. Mereka sama-sama memiliki masa l...