34 - GAME SIALAN

2.1K 179 2
                                    

>ALVARO<

>ALVARO<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>ZIA<

>Happy reading<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>Happy reading<

Sudah hampir lima menit Alvaro menunggu Zia di mobil, namun tidak kunjung datang juga. Ia mulai khawatir—takut terjadi apa-apa dengan gadisnya itu. Dari arah kaca jendela, Reyhan mengetok-ngetok sembari memanggil nama Alvaro. Lantas lelaki tersebut menurunkan kaca mobil, sehingga kini menampilkan wajah Reyhan yang seperti ingin mengatakan sesuatu. Dengan alis terangkat sebelah, Alvaro menatap Reyhan sebagai maksud bertanya.

"Gue liat si Zia bareng Pak Niko di koridor, Al," ujar Reyhan.

Pak Niko adalah guru SMA Bimasakti yang mengajar pelajaran olahraga di kelas X. Bukan hanya itu, ia di kenal akan pedofil-nya karena sering menggoda seluruh siswi SMA Bimasakti. Banyak siswa menganggap selera Pak Niko tinggi, pasalnya hampir seluruh siswi yang pernah di goda olehnya itu, banyak dari kalangan good looking.

Alvaro membulatkan mata mendengar ucapan Reyhan. Cepat-cepat ia keluar dari mobil, lalu berjalan melangkahkan kaki menyusuri koridor dengan tangan yang sudah mengepal kuat sehingga terlihat urat dan otot yang sudah menegang. Pandangannya tidak sengaja menangkap dua orang yang tengah mengobrol di koridor kelas XII. Rahangnya mengeras dan tatapannya berkilat api cemburu. Ia segera menghampiri pria dan wanita tersebut dengan wajah merah padam.

"Pak, saya sudah mengumpulkan semua data kelas X di meja bapak. Saya izin pamit pulang."

"Bentar dulu dong, Nak." Pak Niko memegang tangan kanan Zia, namun di tepis oleh seseorang yang baru saja menghampiri mereka.

"Al?" Zia menatap ke arah Alvaro yang sudah terlihat seperti menahan amarah.

Lelaki yang terbalut jaket kulit hitam tersebut menarik pinggang Zia tanpa memutuskan tatapan dari Pak Niko. Senyum terbit di wajah lelaki itu.

"Ada perlu apa lagi ya, Pak, sama pacar saya?" tanyanya sehingga Pak Niko menjadi gugup karena ketakutan.

"Eng-engga ada, Nak, Al."

Alzia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang