01. PACARNYA BOO

323K 19.8K 1.6K
                                    

Happy Reading!

Happy Reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boo?"

Seorang gadis bertubuh mungil berteriak di tengah koridor sekolah begitu matanya melihat seorang cowok yang baru saja melintasi lapangan dengan bola basket di tangannya.

Cowok itu terpaksa berhenti melangkah, menolehkan kepalanya ke kanan. Gadis dengan rambut dikucir satu ke belakang berlari menghampirinya dengan senyuman lebar.

"Pagi pacarnya sapi," seru Saffiyah sambil melambaikan tangannya ke arah Boo.

Boo tidak menjawab. Cowok itu hanya menghela napas kasar. "Apa?"

"Cie sekarang udah mau noleh ya kalau dipanggil Boo," godanya. Seingat Saffiyah, Boo tidak menyukai panggilan itu karena terlalu berlebihan.

Boo tidak menjawab. Hanya menatap datar pada Saffiyah yang sangat cerah hari ini. Terlihat jika gadis itu sama sekali tidak memudarkan senyuman di bibirnya.

"Gue duluan." Boo berniat melangkah namun terhenti ketika Saffiyah mencekal pergelangan tangannya.

"Boo nggak mau anter aku ke kelas? Tadi, si Refa temen aku dianter sama pacarnya loh!" kata Saffiyah, menatap melas padanya.

Terdengar helaan napas kasar dari mulut Boo. "Gue bukan cowok temen lo itu! Jangan disamain!" sergahnya.

Bibir bawah Saffiyah maju ke depan. Kesal karena Boo tidak pernah peka terhadapnya.

"Sana masuk kelas," ucap Boo dan Saffiyah mengangguk.

"Kasih semangat dulu, Boo. Kayak gini semangat sapiku." Saffiyah tersenyum lebar sambil mengepalkan tanganku ke udara. Mencontohkan agar Boo melakukan hal yang sama.

"Alay!"

"Ih nggak alay tahu! Buruan Boo, kalau nggak aku nangis nih!"

Boo mengangguk pasrah dengan wajah masamnya. Detik berikutnya dia menoleh ke kiri dan ke kanan. Seolah memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya. Kemudian, Boo merunduk untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Saffiyah

"Ehem." Boo berdehem pelan. "Semangat sapiku," bisik Boo dengan suara pelan dan beratnya. Sontak membuat jantung Saffiyah benar-benar tidak aman.

"Kurang denger Boo," sela Saffiyah pura-pura.

Boo kembali menegakkan kepalanya seraya mengusap wajahnya gusar dengan satu tangan. Kemudian dia menarik napas.

"SEMANGAT SAPIKU! SEMANGAT SAPIKU!"

Saffiyah tertawa lepas melihat Boo berteriak kencang dengan mengangkat kepalan tangan ke udara. Setelah tersadar, Boo mengatup rapat mulutnya. Wajahnya tampak malu karena semua tatapan murid tertuju ke arahnya. Tak sedikit dari mereka yang tertawa melihat Boo.

"Puas?"

Saffiyah mengangguk. "Puas banget dong Boo. Yaudah aku ke kelas dulu ya. Dadah Boo!"

"Hm."

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang