Kalian jgn siders ya :(
Vote biar up cepet!
430 vote dan 300 komen ya!
...
HAPPY READING :)
"ITU DIA SAFFIYAH MIKAYLA SI PEMBOHONG!"
Semua orang menoleh pada Saffiyah di belakang yang berdiri di samping Boo. Bibir Refa tersenyum miring melihat raut ketakutan di wajah Saffiyah.
"KALIAN MAU TAHU? DIA ITU MENYEDIHKAN!"
Lalu tatapan Refa beralih pada Boo. "LO MAU TAHU, AL? SAFFIYAH UDAH BOHONG SAMA LO. DIA CUMA JADIIN LO BARANG BIAR DIA BISA DAPETIN TEMAN. LO INGAT SAAT DIA NEMBAK LO DI LAPANGAN BASKET? ITU KARENA GUE YANG SURUH. WAKTU ITU DIA NGGAK PUNYA TEMAN, JADI GUE, MIKA DAN WAWA KOMPAK MAU TEMENAN DENGAN SYARAT NEMBAK LO DAN LO TERIMA DIA!"
Tubuh Saffiyah melemas. Tenggorokannya terasa tercekat. Penuturan Refa sukses membuat Saffiyah bergetar. Semua tatapan tidak suka dan menjijikan tertuju pada Saffiyah. Sedangkan Boo setia di sampingnya.
"DAN GUE, MIKA SAMA WAWA MAU TEMENAN SAMA DIA. TAPI, SAFFIYAH KELEWAT BATAS DIA PACARAN SAMA LO UDAH LIMA BULAN SEDANGKAN PERJANJIAN KITA CUMA EMPAT BULAN. WAKTU ITU SAFFIYAH BILANG DIA NGGAK SUKA SAMA LO, DIA NEMBAK LO CUMA BUAT DAPETIN TEMAN."
Boo yang sulit untuk mencerna ucapan Refa, menoleh pada Saffiyah. "Ini maksudnya apa?" tanya Boo, nada suaranya terdengar dingin.
"AL, KAMU DENGAR INI!" Refa di sana dengan cepat turun dan berlari ke arah Boo dan Saffiyah, menyodorkan ponselnya lalu memutar rekaman suara Saffiyah.
"Lo mau temenan ama kita?" tanya Refa.
"Iya, mau. Temenan sama kalian seru." Saffiyah tersenyum riang. Sudah sejak lama ia tidak mendapatkan teman selama bersekolah di sini.
"Oke, tapi gue ada syaratnya."
"Apapun syaratnya bakal aku turutin."
"Lo harus nembak manusia es SMA Pelita namanya Al. Kalau lo diterima, lo jadi teman kita kalau nggak ya lo sendirian terus."
Untuk sejenak Saffiyah terdiam. Ia memandang Refa cukup lama, kemudian berpindah menatap Mika dan Wawa di hadapannya. Ia tahu siapa Al, cowok itu adalah kapten basket SMA Pelita yang menjadi idola untuk kaum hawa.
"Mau apa nggak?"
"Oke, aku mau."
"Oh, ya, lo Cuma boleh pacaran selama empat bulan sama dia lebih dari itu lo bakal terima teror dari gue untuk mutusin Al, karena gue suka sama dia. Paham?"
Saffiyah mengangguk. "Iya, aku paham, nanti aku bakal putusin dia. Aku juga nggak suka sama cowok kayak Al. Sombong dan dingin!"
Rekaman itu mati. Boo mendengar jelas nada suara Saffiyah saat mengatakan tidak menyukainya. Untuk beberapa saat Refa kembali membuka rekaman lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARNYA BOO
Teen FictionSatu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan...