05. PACARNYA BOO

171K 15.8K 1.1K
                                    

Selamat membaca!
..

"Saffiyah lo harus tahu ini!"

Mika yang baru saja masuk ke dalam kelas, berlari mendekati Saffiyah yang sedang berbicara pada Wawa.

"GAWAT!" pekik Mika, kedua tangannya memegang bahu Saffiyah hingga gadis itu mendongak menatapnya yang berdiri.

"Apa sih, Mik?" tanya Wawa kepo.

"Di kelas es batu ada murid baru dan murid baru itu deket sama pacar lo!" ucap Mika dengan menggebu-gebu.

"Gue tadi liat kalau murid baru itu ngintilin pacar lo ke lapangan basket!" sambungnya.

"SERIUSAN?" Wawa berdiri, menatap bergantian pada Mika dan Saffiyah yang justru terdiam.

Gadis itu sudah tahu siapa murid baru itu. Pasti Hara karena Boo berkata kalau ia berangkat bersama dengan Hara pagi tadi.

"SERIUS ATUH WA!" tatapan Mika kembali pada Saffiyah.

"Lo harus kelapangan basket sekarang, Saf!" Mika menarik tangan Saffiyah. Gadis itu mengikut pasrah kemana Mika membawanya bersama Wawa.

"Sok kecakepan asli dan tu anak, Saf," omel Mika. Ia hanya tidak mau pacar dari sahabatnya ini bersama gadis lain.

Ketiganya berlari di koridor yang ramai karena waktu istirahat sudah tiba sejak lima menit yang lalu. Jantung Saffiyah berdegup kencang. Ada ketakutan di dalam hatinya jika perkataan Mika benar bahwa Hara selalu mengikuti kekasihnya.

Langkah ketiganya terhenti tepat di koridor yang berhadapan langsung dengan lapangan basket. Di kursi pinggir lapangan Saffiyah dapat melihat mereka duduk berdua lalu Boo menerima minuman yang disodorkan oleh Hara.

"Saf?" panggil Wawa begitu sadar bahwa pandangan mata Saffiyah terluka.

"Mau dilabrak?" tanya Wawa lagi dan Saffiyah menggeleng.

Seperti jarum tak kasat mata yang menusuk hatinya lagi saat Hara mengelap keringat yang membanjiri pelipis cowok itu dengan handuk kecil berwarna putih. Saffiyah tidak melihat ada penolakan dari Boo.

"Hara siapanya si es batu sih?" tanya Mika, berkacak pinggang menahan emosi.

"Aku nggak tahu," jawab Saffiyah pelan.

Pandangan mata Saffiyah masih tertuju pada Boo. Selang beberapa detik ia melihat Boo menoleh ke arahnya. Mata teduh milik Saffiyah beradu dengan iris mata laki-laki itu. Seketika Boo menghempas kasar tangan Hara yang mengelapnya lalu berdiri. Berjalan tergesa-gesa ke arahnya.

Mungkin gadis lain akan lari begitu kekasihnya menghampiri setelah kepergok bersama perempuan lain. Namun, Saffiyah berbeda. Ia masih berdiri di koridor menunggu cowok itu mendekatinya.

"Marahin, Saf," bisik Wawa.

"Iya, pura-pura putusin," timpal Mika.

Namun, Saffiyah tidak menanggapi. Justru tersenyum melihat Boo menghampirinya.

"Saf?" panggil Boo begitu berdiri di depan Saffiyah.

"Ya?"

"Lo udah makan?" tanya Boo kaku. Ia bingung harus menjelaskan darimana tentang Saffiyah yang melihat dirinya bersama Hara.

"Belum," jawab Saffiyah.

"Mau makan?"

Saffiyah mengangguk membuat Wawa dan Mika sontak menatap kesal pada Saffiyah. Seharusnya Saffiyah memarahi cowok itu.

"Dia siapanya lo?" tanya Wawa dengan dagu terangkat. Diikuti oleh Wawa yang bersedekap dada.

"Lupa ya kalo udah punya pacar?" Mika menambahkan.

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang