Halo aku kembali update 🥰
Seneng gak?
Kamu cewe apa cowo?
Kenapa kalian lebih suka membaca diam-diam? :( aku juga butuh vote dan komen :)
Bacanya cuma pake vote kok gapapa.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!
HAPPY READING!
Suara gemiricik air hujan yang jatuh ke tanah menjadi irama paling dominan di keheningan malam. Jarum jam yang melekat di dinding terus berdetak. Tirai putih di jendela berterbangan mengikuti arah angin. Hanya ada satu lampu yang menyala sebagai penerangan di ruangan itu.Cowok itu duduk di tepi brankar. Menatap ke depan dengan tatapan kosong. Wajah keputus-asaannya begitu kentara. Matanya tidak berbohong jika cowok itu seperti mayat hidup. Kedua tangannya memegang erat setangkai mawar putih kesukaan kekasihnya di atas paha.
"Untuk sementara waktu dia harus direhabilitasi dulu, mencegah kemungkinan yang mungkin bisa terjadi. Seperti bunuh diri dan melukai diri sendiri atau berteriak seperti orang yang kehilangan kewarasan." Seorang psikolog bernama Danis berujar pada Arsen dan Keira yang sedang menatap sendu pada anak semata wayangnya melalui celah pintu yang sedikit terbuka.
"Al hanya butuh waktu untuk merelakan kepergian pacarnya. Dirinya masih belum siap atas kehilangan orang yang dicintai. Rasa cintanya yang besarlah yang membuatnya seperti ini," sambung Danis melirik pada Boo di sana.
Pasca dari pemakaman beberapa waktu lalu, Arsen langsung membawa Boo ke Instalasi Rehabilitasi Mental. Dan di sinilah anaknya berada sekarang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Kira-kira berapa lama dia bisa sembuh?" tanya Arsen.
"Tergantung. Untuk masalah mental dan depresi seperti itu rasanya membutuhkan waktu yang lama terlebih lagi kondisi tubuhnya tidak membaik."
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARNYA BOO
Teen FictionSatu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan...