17. PACARNYA BOO

139K 12.7K 1K
                                    

HAPPY READING:)

..

"Muka lo kenapa, bos?" tanya Odi.

"Berantem sama sapi?" tambah Lio.

Boo menggeleng, dia beralih menyandarkan punggungnya ke sofa. Mereka semua baru saja selesai latihan basket untuk pertandingan minggu depan dengan SMA Bakti Jaya. Dan sekarang mereka tengah berada di ruangan yang dikhususkan untuk anak-anak basket. Sudah sedari tadi cowok itu tidak fokus karena yang menjadi titik fokus Boo adalah Saffiyah.

"Tadi pagi dia berangkat bareng sama Darren, lo udah nggak sama dia, bos?" tanya Mike setelah menenggak sebotol air mineral.

"Masih," jawab Boo, memandang Mike sekilas di depannya.

"Cewek kayak Sapi jagan dilepasin, Bos."

Boo menoleh pada Mike.

"Bener, Bos. Dia itu baik banget, anaknya juga punya vibes yang positif meskipun dia nggak populer di sekolah," Lio menambahkan.

"Kalau nggak mau kasih gue aja, Al," celetuk Odi dengan kekehan kecil diakhir kalimatnya.

Mendengar itu Boo menoleh pada Odi, lalu mengambil kaleng minuman di meja. Kemudian dilempar pada Odi hingga cowok itu merintih kesakitan karena ujung kaleng mengenai tangannya.

"Bercanda kali, Bos." Odi cengir membuat Boo menghela napas kasar.

"Ada masalah sama Sapi?" tanya Lio. Cowok itu paling peka jika teman-temannya terlihat tidak seperti biasanya.

"Gue bikin dia terluka terus," jawab Boo tanpa menoleh pada Lio dan menatap ke depan.

"Seharusnya lo yang jadi penyembuh lukanya," ucap Lio dan diangguki oleh Odi dan Mike.

"Inget nggak waktu awal nerima dia jadi pacar lo?"

Pertanyaan Lio membuat Boo menoleh pada cowok itu. Ia sangat ingat bagaimana pertama kali menerima Saffiyah sebagai kekasihnya.

"KAMU NGGAK USAH JAWAB KALAU NOLAK ATAU TERIMA AKU YA. SOALNYA AKU MAU KABUR DULUUUUUU! JANTUNG AKU NGGAK AMAN, BYE!"

Mulut Boo terbuka setengah, menatap punggung gadis itu yang perlahan menghilang dibalik tikungan. Ia benar-benar tidak percaya ada gadis dengan beraninya menembaknya di tempat umum seperti ini. Dimana semua orang melihat dan mendengarnya.

"Saffiyah itu kan, ya?" tanya Mike yang diangguki oleh Lio.

"Lo kenal?" tanya Mike pada Lio.

"Kenal, dia teman SMP gue. Dia juga jadi pendonor darah waktu SMP."

Sedangkan Boo terdiam. Hanya mendengar teman-teman se-timnya yang membicarakan tentang Saffiyah.

"Terima aja, Bos." Odi menyenggol lengan Boo hingga bola yang ada di tangannya jatuh.

"Cantik plus manis lagi," puji Mike.

"Oke gue terima dia!" seru Boo.

"Alasannya?" tanya Lio tidak percaya.

"Cinta pada pandang pertama."

"Kejar kalau gitu!" suruh Mike.

Cowok itu mengangguk. Boo berlari menuju arah yang Saffiyah lewati tadi. Semua orang yang ada di lapangan bersorak heboh atas tindakan cepat yang diambil Boo.

Hingga akhirnya cowok itu berhasil menemukan Saffiyah yang pingsan di toilet. Dengan gerakan cepat Boo mengangkat tubuh Saffiyah. Membawa keluar dari toilet menuju UKS.

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang