Happy Reading!
.."Halo Saffiyah."
Sapaan itu Saffiyah dapatkan dari seorang gadis cantik berpita kupu-kupu di rambutnya yang berdiri tepat di hadapan Saffiyah.
"Lo pacarnya Al ya?" tanya Hara. Tatapannya menilai Saffiyah dari atas hingga bawah. Lalu terdengar decakan kecil dari mulutnya.
"Iya, aku pacarnya Al. Kenapa?" Saffiyah berbalik bertanya. Gadis itu akan selalu berani dan yakin jika menyangkut tentang Boo.
"Gue denger lo itu siswi paling bodoh ya di sini?"
Saffiyah terdiam. Entah kenapa pertanyaan itu seolah menunjukkan jika Hara merendahkannya meskipun apa yang Hara katakan adalah kebenarannya.
Hara tertawa kecil sambil menyilangkan kedua tangannya di bawah dada. Masih menatap Saffiyah dengan tatapan sinisnya."Kok bisa sih orang kayak lo pacaran sama Al?" tanya Hara.
"Padahal Al itu cowok pintar, kapten basket pula. Masa pacaran sama orang kayak lo sih?" tatapan meremehkan tertuju pada Saffiyah.
Kedua tangan Saffiyah meremas roknya. Matanya mulai berkaca-kaca ketika mendengar kalimat sialan itu. Apa gadis bodoh sepertinya tidak diperbolehkan untuk mendapatkan Al?
Gadis dengan rambut dikucir satu ke belakang itu menarik napas, mengangkat dagunya, berusaha menahan airmatanya. Kemudian mengusap rambutnya ke atas tanpa memutuskan tatapannya pada Hara."Kamu iri ya karena Al lebih milih pacaran sama aku?" tanya Saffiyah dengan satu sudut bibir yang terangkat ke atas.
"Kasian deh, cantik-cantik tapi nggak bisa dapetin Al," sambung Saffiyah.
Ditempatnya Hara justru mengepalkan kedua tangannya. Bibirnya terkatup rapat dengan kedua mata yang memancarkan amarah. Emosi gadis itu memuncak karena Saffiyah berani melawan kata-katanya."Oh ya, wajah cantik kamu jangan digunain buat goda cowok orang," kata Saffiyah tajam, mengingat bahwa gadis di depannya ini sering kali bersama Boo.
"Gue godain cowok orang?" Hara menunjuk dirinya sendiri.
"Dari mana datangnya, hah?!"
"Karena kamu sering sama Al!" balas Saffiyah.
Hara terkekeh pelan, memajukan satu langkah ke depan, mempertipis jarak antara dirinya dan Saffiyah.
"Lo bego? Oh ya lo emang bego sih!" ejek Hara membuat Saffiyah membatu di tempat.
"Gue tahu segalanya tentang Al daripada lo! Gue kenal dia lebih dulu dari lo!" sergah Hara tepat di depan wajah Saffiyah.
"Dan wajar kalau gue deket sama dia!" sambungnya.
Saffiyah menarik napas panjang, mengangkat dagunya untuk membalas tatapan menantang dari Hara. Murid-murid yang berlalu lalang di koridor hanya melihat saja.
"Setahu atau sekenal apapun kamu sama dia!," Saffiyah menjeda kalimatnya lalu tersenyum tipis.
"Kamu nggak akan bisa buat dapetin orangnya!"
Decakan kasar keluar dari mulut Hara membuat Saffiyah merasa menang karena ia tahu bahwa Hara menyukai Boo.
"Awas lo! Lo sama Al bakal putus!" bentak Hara, kemudian berlalu pergi dari hadapan Saffiyah dan tak lupa menyenggol bahu Saffiyah dengan kasar.
***
Tatapan Saffiyah terus tertuju pada gerbang sekolah, menatap murid-murid yang berhamburan keluar dari area sekolah karena jam pulang sudah tiba sejak lima menit yang lalu. Gadis itu duduk di parkiran, menunggu kedatangan Boo untuk pulang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARNYA BOO
Teen FictionSatu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan...