Halo, aku update lagi :)
Siapa yg nungguin?
Terimakasih banyak ya atas antusias kalian terhadap cerita ini.
Banyakin komen dan vote ya!
Harus vote dan komen 😠
..
Hati-hati part ini ada bawang :')
Putar lgu di atas!
..
HAPPY READING!
Kehilangan orang dicintai menjadi hal terberat untuk semua orang termasuk Boo. Disaat semua rasa sayang dan cinta itu semakin dalam Tuhan justru mengambil kekasihnya untuk kembali ke pelukan Tuhan.
Tepat seperti perkataan Saffiyah sebelum mawar putih itu layu.
"Jangan takut kehilangan karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan."
Dan seperti perkataan Saffiyah sebelum Tuhan menjemputnya.
"Jadilah payung saat hujan agar kamu kamu tidak kehilangan seseorang."
Bulu mata indah cowok itu mengerjap lalu memejamkan matanya dalam-dalam. Memutar kembali memorinya bersama Saffiyah. Semilir angin yang berhembus masuk melalui jendela kamar yang terbuka menyapu permukaan kulit wajah dan tangan Boo.
Sejuknya angin malam bahkan tidak mampu membuat Boo sedikit tenang justru ia semakin sakit begitu bayang-bayangan Saffiyah sedang tersenyum, tertawa, bersikap manja, berteriak memanggilnya dan memeluknya muncul begitu saja dan menari indah di benaknya.
Mata Boo perlahan terbuka bersama setetes cairan bening yang keluar dari sudut matanya. Kepalanya mendadak pening. Kedua tangannya terangkat meremas frustasi rambutnya yang kini sedikit panjang. Ia ingin marah tapi tidak tahu kepada siapa.
Dua minggu lalu dokter sudah memperbolehkan Boo pulang, gips yang terpasang di lehernya juga sudah terlepas hanya saja Boo masih harus menggunakan kursi roda. Boo bisa berjalan namun tidak boleh terlalu lama karena tulang di kakinya belum seutuhnya menyatu.
"Al?" suara Keira terdengar bersamaan dengan suara pintu yang terbuka lalu ditutup dari dalam. Wanita itu berjalan mendekati anaknya.
"Minum obat dulu, ya? Anak bunda harus sehat." Keira meletakkan segelas air putih di pembatas jendela lalu menyodorkan beberapa butir pil pada Boo.
"Bunda?" lirih Boo tatapannya naik menatap Keira sambil menerima uluran pil dari tangan Keira.
"Iya, nak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARNYA BOO
Teen FictionSatu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan...