Kita sudah diujung cerita :)
Siapa yang berharap happy ending?
Siapa yang berharap sad ending?
Dua part lagi bakal ending, siapkan hatimu!
Sekali lagi bolehkan untuk memberikan vote dan komentar kalian? Hanya itu yg aku mau.
Saya ucapkan terimakasih kepada orang-orang yg setia memberikan vote dan komennya.
1600 VOTE & 1300 KOMEN UNTUK NEXT PART!
..
HAPPY READING :)
"Kita nggak bisa lakuin operasi.""Kenapa?"
"Tidak ada kecocokan antara kamu dan Saffiyah."
Deg! Dadanya cowok itu seketika langsung berdegup kencang. Seoalah paham atas ucapan Vanya, kedua kaki Boo mendadak lemas.
"Ke-kenanpa?" tanya Boo, wajah kagetnya masih begitu kentara.
Vanya menarik napas dalam-dalam lalu tersenyum tipis pada Boo dan Ardi yang juga ikut memperhatikannya sejak tadi. "Saffiyah udah sadar. Saya nggak tahu ini mukjizat atau apa, kondisinya semakin membaik."
Sontak kedua mata Boo membulat sempurna begitupun dengan Ardi.
"Dokter serius?" tanya Boo masih belum percaya.
Vanya mengangguk. "Saya serius."
"Akhirnya Papa bisa tebus semua kesalahan Papa, nak," ucap Ardi terdengar sangat bahagia.
"Sekarang Saf mau ketemu sama kamu," kata Vanya pada Boo.
Sedangkan Boo melirik pada Ardi, menurutnya, Ardilah yang pantas untuk melihat Saffiyah pertama kali dibanding dirinya.
Ardi yang mengerti dengan tatapan Boo, menepuk pundak pemuda itu satu kali dengan satu anggukan kepala. "Nggak apa-apa, selama ini selalu kamu yang ada di sisinya, jadi pasti kamu yang mau ditemui Saffiyah pertama kali saat dia sadar."
"Terimakasih, Om," balas Boo.
Ardi mengangguk. "Pergilah, bilang sama Saffiyah apa dia masih mau ketemu sama Papanya atau tidak? Kalau tidak, Om memang pantas untuk mendapatkan itu."
Kali ini Boo yang mengangguk, ada binar di kedua matanya, melihat Ardi yang memang sudah berubah sejak mengetahui hal sebenarnya.
"Saya akan berusaha untuk membuat hubungan Om dan Saffiyah membaik."
Ardi tersenyum mendengarnya.
***
Pada akhirnya semua masalah yang terjadi pada Saffiyah dapat terselesaikan dengan baik. Boo yang memang mengetahui apa yang terjadi juga ikut bahagia. Apalagi Ardi yang sudah mau memperbaiki hubungannya dengan Saffiyah. Sekarang tidak ada lagi hal yang perlu Boo takutkan tentang Saffiyah dan keluarga atau orang-orang yang ingin mencelakai Saffiyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARNYA BOO
Teen FictionSatu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan...