24. PACARNYA BOO

129K 12.2K 621
                                    

HAPPY READING :)

..

Selesai pertandingan basket. Boo dan anggota timnya segera berlalu dari lapangan menuju loker yang sudah disediakan oleh pihak sekolah. Kelimanya sesekali berbicara dan bercanda di sela jalan mereka. Membicarakan tentang kemenangan kali ini.

"Power juga si kapten basket SMA Bakti Jaya," celetuk Mike.

"Tapi dia nggak bisa kalahin Bos kita," tambah Odi membuat Lio, Mike dan Ali mengangguk setuju sementara Boo hanya diam menanggapi pembicaraan teman-temannya.

"Lo kalau nggak ada sapi nggak fokus ya?" Lio merangkul pundak Boo, menaik turunkan kedua alisnya menggoda temannya.

Boo menoleh. "Bisa dibilang gitu."

"Kalau Sapi ninggalin lo gimana?" tanya Lio.

Langkah Boo yang terhenti tepat di depan loker membuat teman-temannya berhenti dan menatap ke arah Boo yang memandang Lio dengan tatapan tak terbaca.

"Dia nggak mungkin ninggalin gue," jawabnya, kemudian beralih membuka lokernya.

Lio menghela napas. Ikut membuka loker di sebelahnya, mengambil tas masing-masing begitupun yang lainnya. Sempat tercipta hening diantara kelimanya. Sampai akhirnya sebuah suara membuat semuanya berbalik badan.

"Boo." Saffiyah berdiri tepat di hadapan Boo. Gadis itu tersenyum sendu menatap kekasihnya yang sudah menatapnya lekat.

"Minum?" tengan Saffiyah mengulurkan sebotol air mineral pada Boo.

Cowok itu menerimanya, lalu cepat-cepat mengambil tasnya. Kemudian beralih menatap teman-temannya yang sudah bersiul menggoda.

"Gue duluan," pamit Boo.

"Beda kalau udah bucin, temen dilupain," cetus Odi membuat yang lainnya tertawa sedangkan Boo berdecak kasar.

Ia mengambil jemari Saffiyah lalu berlalu dari loker. Membawa Saffiyah yang berjalan disampingnya ke rooftop sekolah. Setiap langkah yang mereka ambil selalu ada keheningan yang tercipta. Detik berlalu hanya suara angin yang menyambut mereka begitu tiba di rooftop.

"Selamat, ya, kamu menang," ucap Saffiyah.

"Thanks, Saf."

Saffiyah duduk disalah satu kursi kayu, diikuti oleh Boo. Cowok itu mulai meminum minuman dari Saffiyah.

"Kamu udah makan?" tanya Saffiyah.

"Udah tadi," jawab Boo. Cowok itu beralih membuka resleting tasnya untuk mengambil baju gantinya. Karena baju basket yang ia kenakan sudah basah karena keringat.

Sementara Saffiyah setia melihat cowok itu. Sedetik kemudian, mata Boo menyorot lurus pada isi dalam tasnya. Ada sebuah kota bekal berwarna merah. Di atasnya tertempel sebuah kertas kecil.

"Itu apa?" tanya Saffiyah.

Boo melirik pada Saffiyah. "Gue nggak tahu siapa yang tarok ini."

Tangan Boo mengambil kertas yang tertempel di bagian atas kotak makanan itu. Ada tulisan yang membuat Saffiyah seperti mengenalnya.

JANGAN LUPA DI MAKAN, YA, AL. DARI SEORANG GADIS YANG SELALU MENCINTAI KAMU DALAM DIAM.

Melihat tulisan dan warna dari kertas itu membuat Saffiyah ingat bahwa kertas sobekan berwarna merah yang dipegang Boo seperti kertas merah yang ia temukan di dalam tasnya. Tulisannya juga hampir sama. Siapa yang melakukan ini?

"Dari siapa sih?" beo Boo. Cowok itu justru memasukkan makanan tersebut ke dalam tong sampah besar yang ada di sampingnya. Meninggalkan kertas yang ia pegang.

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang