34. PACARNYA BOO

130K 13.2K 2.4K
                                    

UP LAGI!

INGET YA JGN JADI SIDERS! HARUS VOTE DAN KOMEN BIAR SEMANGAT UPDATE!

850 vote dan 1000 komen untuk next part!

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prang!

Kaki Jeff mendadak mundur beberapa langkah setelah menjatuhkan gelas yang ada di tangannya ke lantai hingga hancur berkeping-keping dengan tidak sengaja akibat reflek dari suara seseorang di sebrang sana. Ponselnya masing tertempel di daun telinga.

"Saffiyah tenggelam?" lirih Jeff.

"Iya, kak. Kita udah bawa dia ke rumah sakit. Kondisinya belum bisa dipastikan."

"Kenapa kamu nggak bisa jagain Saffiyah, Al?!" Jeff berbalik badan tanpa memutuskan panggilan, ia berjalan keluar rumah menuju mobilnya yang terparkir.

"Maaf, kak, saya nggak tahu kalau Saffiyah tenggelam."

"Argh!" Jeff mematikan sambungan telepon begitu saja, ketika melihat mobil Ardi yang masuk setelah melewati gerbang rumah. Ia bergegas menghampiri mobil Ardi.

Dengan tampang sangarnya, Ardi keluar dari mobil memandang datar pada Jeff yang sudah cemas bukan main.

"Pa, kita ke rumah sakit, sekarang!" kata Jeff setelah berhadapan langsung dengan Ardi.

"Ngapain ke rumah sakit?" tanya Ardi seraya menutup pintu mobil.

"Saffiyah tenggelam dan dan kondisinya lemah!"

"Maaf, Papa nggak punya waktu untuk anak itu."

"Pa!" tegur Jeff.

"Apa? Kurang jelas? Papa nggak punya waktu!" tekan Ardi menatap tajam pada Jeff. Kemudian berlalu dari hadapan Jeff.

Melihat papanya yang berjalan masuk ke dalam rumah, Jeff mengikuti dari belakang. "Apa sih yang ada di dalam otak papa sampai anak sendiri sakit nggak punya waktu buat liat dia?!" geram Jeff.

Ardi berhenti melangkah tepat di ambang pintu, berbalik menatap Jeff yang ada di belakangnya. "Kamu tidak tahu apa-apa Jeff kenapa Papa tidak suka dengan Saffiyah sekalipun dia anak papa!"

"Kalau gitu kasih tahu aku, kenapa?"

Ardi terdiam sejenak. Ia memalingkan wajahnya, mengambil napas lalu mengembusnya keluar, dan kembali menatap Jeff.

"Dia penyebab kematian adik kamu dan mama kamu! Seandainya anak itu nggak numpahin minyak di tangga sudah papa pastiin mama sama Shila masih hidup dan papa nggak akan benci dia! Papa stres hidup sendiri tanpa seorang istri yang papa cintai! Kamu nggak tahu gimana rasanya kehilangan anak sekaligus istri!" jelas Ardi dengan mata berkaca-kaca.

PACARNYA BOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang