Andre tergesa-gesa mendekati Rian yang terlihat tengah berusaha menahan Rangga untuk tidak pergi.
"Kemaren janjinya hari ini mobil istri saya selesai diperbaiki! Sekarang malah belom selesai! Mana bos kalian yang rambutnya panjang itu? Kan dia yang bikin janji sama saya. Kemana dia?" omel Rangga.
Andre yang baru saja datang dengan amarah yang nyaris ada di puncak kepala menarik kerah kemeja Rangga dan mendorongnya hingga ke tembok ruang bengkel yang besar itu.
"Kamu Rangga pacarnya Karina bukan?"
Rangga terperangah sesaat, lalu mengambil sikap tenang. Pria ini setelah ditempa masalah dan banyak belajar dari pengalaman, memilih untuk tidak panik meski kondisinya terpojok.
"Ow ... ow ... ow ... come on dude! Kita bisa bicara baik-baik. Jangan begini," kata Rangga sembari merentangkan tangannya ke atas.
"Tidak ada yang dibicarakan baik-baik dengan lelaki bajingan macam kamu!" desis Andre dengan muka yang memerah dan menahan amarah.
"Well ... aku pernah diperlakukan lebih buruk dari ini. Tapi jika ingin menanggapinya dengan emosi, percuma aku belajar banyak dari pengalaman. Kita bisa bicarakan baik-baik. Tidak ada gunanya menggunakan cara-cara kekerasan begini. Percayalah. Mari kita bicara baik-baik."
Andre melepaskan cengkramannya dari kerah kemeja Rangga. Suami dari seseorang bernama Shafa itu pun merapikan kerah dan kemeja yang sempat kusut itu sejenak.
"Sekarang aku yang bertanya Karina mana yang kamu maksud?" tanya Rangga.
"Karina mana lagi? Memangnya ada Karina lain yang jadi pacarmu?" tanya Andre sengit.
Rangga menarik napas. "Karina putrinya Om Yusuf Harto?"
"Karina mana lagi?" tanya Andre dengan mendesis.
"Oh, oke baiklah. Lalu kenapa kamu bertanya apakah aku pacar Karina?" tanya Rangga mulai serius.
"Masuk ke dalam ruanganku," kata Andre masih dengan nada emosi.
Kedua pria dengan tinggi yang hampir sama itu pun memasuki ruangan kecil tempat Andre mengatur bengkelnya dengan langkah-langkah lebar.
Setelah menghidupkan pendingin ruangan, Andre mempersilakan Rangga duduk di sofanya. Sementara dia duduk di kursi kerjanya.
"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Rangga penasaran.
"Kamu benar-benar tidak peduli dengan Karina? Menghilang begitu saja tanpa kabar berita? Dan bahkan kamu tidak tahu jika Karina hamil?" cecar Andre.
"Apa? Karina hamil? Lalu di mana dia sekarang?"
Rangga tentu saja panik mendengar Karina hamil karena sejak mereka berpisah dan kehilangan jejak, Rangga tidak pernah lagi berhubungan dengan Karina. Ponsel mantan kekasihnya itu disimpan oleh Mina untuk menghilangkan jejak dari pencarian Anton sejak Karina mulai sering termenung sendiri. Sementara Rangga dan Shafa sejak kepulangan Karina dari rumah sakit akibat perkosaan itu, memiliki masalah sendiri. Hingga mereka semua kehilangan jejak satu sama lainnya.
Rangga tentu saja terkejut dengan perkataan Andre.
"Heuh!" Rangga mendengkus kasar.
"Sekarang setelah tau Karina hamil, baru kamu mencarinya?" tanya Andre dengan mata yang membara karena amarah.
"Tunggu, bro! Tentu saja aku akan bertanya di mana dia sekarang ini apalagi dalam kondisi hamil. Walau bagaimanapun kami pernah dekat. Lalu dari mana kamu tau semua itu?"
"Ck! Kamu menyesal? Meninggalkan Karina yang tengah mengandung anakmu?!" cecar Andre.
"Wow ... wow ... wow ... tampaknya terjadi kesalahpahaman di sini. Kamu menganggap aku yang menghamili Karina?" tanya Rangga dengan memicingkan matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah untuk Anakku
Genç Kız EdebiyatıKarina yang mengalami depresi pasca pemerkosaan yang dialaminya dinikahkan oleh bibinya dengan seorang pria yang masih ugal-ugalan bahkan di usianya yang sudah matang. Andre yang belum punya pekerjaan tentu saja mau menikah dengan Karina karena akan...