Hari yang mereka semua tunggu akhirnya tiba, semuanya tampak bahagia namun tidak dengan seorang gadis yang menjadi ratu di hari ini. Gadis itu sudah terlihat bak putri putri kerajaan, gaun pengantin berwarna putihnya memenuhi lantai tempatnya berpijak.
Ijab Qabul yang mereka lakukan akan segera dimulai, jadilah Lula menunggu sampai ijab Qabul diucapkan baru ia diperbolehkan turun menemui suaminya. Bahkan sampai sekarang ia belum tau siapa laki laki yang menjadi suaminya itu.
"Akadnya sudah selesai non, nyonya minta nona untuk segera ke bawah" ujar seorang perempuan paruh baya yang mendekati gadis itu.
"Baiklah"
Lula turun dari kamarnya dengan bantuan para perias, dengan anggunnya perempuan itu turun. Semua mata terpukau menatapnya, bahkan ada secara terang terangan yang menggoda pengantin wanita itu.
Mata perempuan itu mencari sosok laki laki yang menjadi suaminya namun ia tak melihat adanya laki laki itu. Tiba tiba ada seorang wanita yang membisikkan sesuatu yang membuatnya merasa aneh saja.
'pengantin prianya ada keperluan mendadak non'
Sepenting apakah hal terrsebut sampai laki laki itu meninggalkan acara pernikahannya sendiri. Lagian pun para tamu yang hadir tidak terlalu banyak, hanya keluarga besar yang dekat dekat saja.
Acara berjalan lancar sampai sore menjelang magrib, dan raja dalam hari itu masih belum menampakkan dirinya. Lula pun tidak memikirkannya, bahkan ia berdoa semoga laki laki itu melupakannya dan mengembalikan hidup Lula seperti semula adanya.
"Kamu tidur aja, istirahat ya sayang"ujar mama mertuanya, Lidya Arsy Mekhanai
"Iya mom" balas Lula
Perempuan itu berjalan ke kamarnya meninggalkan hiruk piruk suasana pesta. Merebahkan badannya adalah keinginan terbesar perempuan itu saat ini. Setelah beberapa menit di kamar mandi, gadis itu keluar dari sana dan mengganti pakaiannya dengan baju tidur pandanya.
Dengan pelan ia merebahkan badan kecilnya di atas tempat tidur yang bahkan terasa empuk biasanya namun sekarang terasa keras bagi tubuhnya. Pelan pelan ia memejamkan matanya, dan berakhir dengan tertidur.
Di lantai bawah, seorang laki laki baru saja memasuki rumah itu dengan tampang dingin, gagah dan perkasanya. Siapa pun yang bertatapan dengan laki laki itu akan merasa takut seketika.
"Kamu sudah pulang" tanya seorang wanita paruh baya mendekati sayang laki laki
"Iya mom" jawabnya dengan suara lelah
"Ya udah ke kamar Lula gih, bersih bersih terus turun pasti kamu belum makan kan"
"Iya mom" laki laki itu meninggalkan sang mommy dan berjalan ke lantai dua, tempat dimana perempuan yang tadinya ia nikahi tetapi belum sempat ia lihat.
Ceklik
Pintu kamar itu ia buka dengan bau strawberry memenuhi kamar tersebut. Mata hitam pekat laki laki itu menangkap satu objek yang ada di kamarnya yaitu perempuan yang kini sudah menjadi bagian dari setengah hidupnya.
Ia mendekati tempat dimana perempuan itu tidur, kaki panjangnya berhenti tepat di hadapan gadis itu, namun sayang wajah perempuan itu tidak terlihat jelas, karena ditutupi oleh rambut pirang nya.
"Lo awal dari masalah gue yang baru" ujar laki laki itu kemudian meninggalkan Lula yang masih tertidur nyenyak.
Setelah selesai membersihkan badannya, laki laki itu pun memakai pakaian yang sudah mommy nya siapkan sebelumnya, Karena rasa laparnya sudah menjadi, ia pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasse es zu Lieben
Любовные романыHasse es zu Lieben adalah bahasa Jerman benci untuk mencintai "Apa aku anak kalian"tanya gadis itu dengan air mata setengah mengering "Bukan, karena kami tidak pernah memiliki seorang anak yang berani membantah perintah orang tuanya" ujar Alberto t...
