Waktu terus berlalu dan berlanjut, semuanya berubah perlahan lahan. Apalagi Brian yang terlihat jelas sangat berbeda dari yang semulanya. Brian menjadi laki laki yang gila kerja, arrogan dan mudah tersinggung.
Dan bertepatan hari ini adalah hari wisuda Brian dan sahabat sahabatnya. Keempat laki laki yang beranjak dewasa itu saat ini sedang duduk di kursi yang khusus untuk peserta wisuda.
Semuanya terlihat gembira dengan gelar yang mereka dapatkan, namun tidak dengan Brian dan si kembar yang masih merasa berduka. Ketiga laki laki itu masih belum bisa mengikhlaskan kepergian Lula.
"Selamat untuk kita semuanya" ujar Rangga yang diangguki oleh Yuda
"Lo punya hubungan apa sih sama adiknya si kembar" tanya Rangga pada Brian
Banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada ketiganya, dari siapa adiknya si kembar dan apa hubungannya dengan Brian, dimana dia saat masih hidup. Tapi Rangga dan Yuda menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan semuanya,
"Gue udah nikah sama adiknya si kembar yang meninggal" jawab Brian dengan wajah datarnya tanpa menatap lawan bicaranya
"Lo becanda ya" tanya Yuda tak percaya
"Itu kebenarannya yud" jawab Revano membenarkannya
"Siapa dan kemana adiknya Yuda selama ini, kita nggak pernah lihat kalian bersama" tanya Rangga
"Dia temannya adik Lo" jawab Brian
"Sekarang gue paham, kenapa Lika ikut di pemakaman itu, gue nggak bisa bertanya padanya karena ia sama kayak kalian, bersedih bahkan tak mau makan, ia hidup tapi seolah tak berjiwa di dalamnya" ujar Rangga sedih
Sejak kepergian Lula, Lika tak seperti dirinya yang dulu ceria. Gadis itu merasa kehilangan yang sangat mendera, tak mau makan, dan tak mau keluar untuk sekolah. Rangga sudah membujuknya dan bertanya kenapa Lika bisa seperti itu namun sang adik tak menjawabnya.
Tak cuma Lika, Ica pun sama. Gadis itu memang tetap sekolah namun raganya tak seolah tak ikut. Ia kesepian, berjalan sendirian, nggak keluar keluar dari kelas sampai jam pulang tiba.
"Kenapa kalian sembunyiin rahasia sebesar ini" tanya Yuda
Revano dan Brian pun menceritakannya, dari siapa Lula, ia tak dianggap di keluarga, perjodohan paksa dengan Brian dan di lanjut dengan Brian yang bercerita bagaimana kisah rumah tangganya. Brian tak menutupi apa pun bahkan kesalahan nya yang telah melukai hati Lula.
Kini Rangga dan Yuda mengerti kenapa mereka begitu kehilangan. Sebenarnya mereka merasa seperti bukan bagian dari mereka lagi karena tak dianggap dan merahasiakan semuanya, tapi mereka mencoba menepis ego yang bersarang di diri mereka.
"Makasih kalian udah berbagi cerita ke kita, kalian pasti kuat kok menerima semua ini" ujar Yuda menyemangati ketiganya
"Maaf kita telah menyembunyikannya, bukan maksud apa apa tapi semuanya sangat rumit" ujar Revano mewakili saudaranya dan Brian
"Ya, setidaknya kalian sudah memberi tahu kamu sehingga kami tidak seperti orang bodoh lagi yang tak tau apa apa" jawab Rangga
"Oh iya kalian lanjut dimana" tanya Yuda mengalihkan pembicaraan yang sebelumnya
"Gue sama El dikasih cabang perusahaan oleh papa di luar kota untuk belajar mengelolanya" jawab Revano
"Kalau Brian udah jelas, kalau Lo ngga" tanya Yuda pada Rangga
"Gue harus ke Swiss, bokap gue di sana dan mungkin akan tinggal menetap di sana, kalau lo" jawab Rangga kemudian bertanya kembali pada Yuda
"Gue suruh lanjut S2 oleh nyokap di Amerika" jawab Yuda
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasse es zu Lieben
RomanceHasse es zu Lieben adalah bahasa Jerman benci untuk mencintai "Apa aku anak kalian"tanya gadis itu dengan air mata setengah mengering "Bukan, karena kami tidak pernah memiliki seorang anak yang berani membantah perintah orang tuanya" ujar Alberto t...
