Siang ini sepulang sekolah, Lula dan Ica akan ke panti asuhan, seperti biasa. Mereka rutin setiap Minggu mengunjungi panti asuhan yang jaraknya tidak jauh dari sekolah.
"Semuanya udah lengkap kan" tanya Ica
"Udah ca, aman"
Mereka berjalan ke pintu panti dengan barang barang yang mereka bawa. Setibanya di sana mereka di sambut hangat oleh adik adik panti, mereka bahagia dengan kedatangan Lula dan Ica.
"Akhirnya kak Ica sama kak Marta datang juga" ujar salah satu diantara mereka
"Hehehe iya, bunda mana" tanya Lula
"Di dalam kak"
Lula dan Ica pun mencari bunda yang mereka maksud, benar saja kalau bunda ada di ruangannya. Kedua gadis itu menyalami perempuan yang umurnya tidak terlalu tua itu dengan sopan.
"Apa kabar ca, ta" tanya bunda sambil mengambil air minum untuk mereka
"Alhamdulillah baik kok bum, bunda gimana" tanya Ica
"Alhamdulillah"
Setelahnya ketiga perempuan itu mengobrol santai seperti biasa. Lula pamit ke toilet sebentar karena perutnya terasa sakit. Di jalan kembali ke ruangan bunda ia bertemu dengan seorang anak kecil laki laki yang keliatannya asing.
"Hai" panggil Lula mendekati anak lelaki itu kemudian duduk di sampingnya
"Hmm" sepertinya anak itu sangat dingin dan cuek makanya ia tersisihkan sendiri, disaat yang lainnya bermain ia lebih memilih menyendiri sambil memainkan pensil yang ia pegang.
"Nama kamu siapa" tanya Lula paham kalau anak itu merasa sedikit risih dengan keakraban yang ia coba bangun
"Azka" jawabnya
"Oh Azka, mau ikut Kakak main nggak, kita ke sana bareng" ajak Lula menunjuk teman teman yang lain
"Nggak"
"Kenapa" tanya Lula
"Mereka berisik" ketus Azka
"kamu kakak temanin ya" tanya Lula
"Terserah"
Lula pun diam memperhatikan Azka, ia merasa kalau anak itu cuek bukan karena sikapnya atau bawaan lahir, namun ada hal yang membuatnya terpaksa seperti itu. Dimata elang milik Azka terdalam Lula dapat melihat kalau ada kegelapan yang coba menguasai nya.
Gadis itu pun tidak mau bertanya banyak, ia sadar kalau Azka masih belum menerimanya. Lama terdiam, akhirnya Azka bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah lain. Lula pun tak menghentikannya, ia akan kasih Azka waktu sendirian.
"Kemana aja ta, kok lama" tanya Ica saat Lula masuk ke dalam ruangan bunda
"Bun, tadi aku liat ada anak yang namanya Azka. Dia kenapa, kok kayak beda gitu" tanya Lula langsung bertanya pada bunda
"Dia baru di sini, sepertinya ia dibuang oleh keluarganya. Padahal dia anak yang pintar dan berbakat. Bunda pun kasihan, saat bunda tanya ia tidak mau menjawabnya dan lebih memilih menyedirikan dan menjauh"
"Kasihan sekali Bun" ujar Ica
Lula pun terdiam, ia akan mencari cara agar Azka mau berbicara dan bermain seperti anak anak yang lain. Entah kenapa ada rasa ingin membantu di hari gadis itu setelah melihat ada kegelapan di mata elang Azka. Mata anak itu seolah menariknya untuk menemani.
"Udah sore Bun, kita pamit ya" ujar Ica
"Tumben cepat, biasanya sampai malam" balas bunda
"Aku sih ada kerjaan bin, nggak tau kalau Marta" jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasse es zu Lieben
RomanceHasse es zu Lieben adalah bahasa Jerman benci untuk mencintai "Apa aku anak kalian"tanya gadis itu dengan air mata setengah mengering "Bukan, karena kami tidak pernah memiliki seorang anak yang berani membantah perintah orang tuanya" ujar Alberto t...