Tok tok tok
"Ini data yang anda minta tuan" ujar seorang laki laki yang sedikit berumur namun kelihatan berkharisma itu
"Kau boleh pergi" pemilik ruangan itu pun memerintahkan suruhannya untuk pergi meninggalkannya
Laki laki dewasa yang tak bisa dikatakan muda itu segera membuka map yang di serahkan oleh atasannya. Ia meneliti satu persatu kalimat yang ada di sana. Matanya cukup terbelalak dengan fakta yang ia temukan.
"Kenapa kalian saling berhubungan" tanya nya pelan saat melihat beberapa lembar foto yang memperlihatkan seorang anak perempuan dengan keluarganya.
Laki laki itu segera menutup kembali map itu, ia tampak berfikir dan kemudian mengambil telepon genggam miliknya yang ada di atas meja.
'awasi terus pergerakannya, dan beritahu saya jika masih ada informasi yang berhubungan dengannya'
Setelah menelepon seseorang dan mengatakan kemauannya ia memutuskan sambungannya. Ia menyandarkan tubuh tua yang masih tegap itu ke kursi yang ia duduki sekarang. Sambil memikirkan sesuatu, laki laki itu menatap langit langit ruangan kerjanya.
Ada rasa bimbang dan bingung di hatinya. Ia di hadang dengan dua pilihan, melanjutkan atau menghentikan sesuatu yang sudah lama ia tunggu tunggu. Ada keraguan di hatinya sejak ia bertemu dengan seorang perempuan yang berhasil menyelamatkan.
Di tempat yang berbeda, seorang perempuan baru bangun dari tidurnya. Saat menoleh ke samping ia mendapati kalau laki laki yang salahnya suaminya itu sedang tertidur pulas dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Dengan langkah gontai, ia memungut pakaian yang berserakan di lantai bersamaan dengannya yang masuk ke kamar mandi. Di sana ia menumpahkan air matanya yang tak ia inginkan turun. Kembali lagi, ia lemah dan payah di hadapan laki laki yang ia benci.
Di bawah shower gadis itu meringis menahan isakan tangis yang membuat dadanya terasa sesak. Perempuan itu terluka di bagian paling dalam tubuhnya. Ternyata ia diam menjadi patuh tambah membuatnya menderita. Ia pikir dengan ia yang diam dan patuh bisa membuatnya di terima dengan baik ternyata ia salah, dengan ia yang begitu malah dengan mudahnya diinjak injak dan di remukkan.
Setelah lama di dalam kamar mandi, perempuan itu pun segera keluar dari kamar mandi dan berjalan ke walk in closed, memakai pakaiannya tanpa menoleh kembali pada laki laki yang tadinya tertidur itu.
Setelah berganti dengan pakaian santainya, ia keluar dari ruang ganti. Ternyata laki laki yang tadinya tidur sudah terbangun dengan keadaan yang bersandar ke kepala ranjang sambil menatap perempuan yang baru keluar itu dan tak lupa hp yang masih di genggaman tangannya. Bagian atas laki laki itu tidak tertutup, hanya bagian bawah saja yang ditutupi selimut.
"Tidak ada yang salah dengan apa yang telah kita lakukan" ujar Brian menatap Lula tajam
"Yang salah itu cara kakak yang memulainya" jawab Lula dengan tatapan yang nyalang membalas tatapan tajam milik Brian
"Bukankah itu kewajiban Lo sebagai istri" tanya Brian
"Ya kakak benar tapi bisa nggak dengan cara baik baik, nggak harus dengan paksaan" jawab Lula tak mau kalah
"Apa gue minta dengan cara baik baik, Lo nggak akan nolak" tanya Brian yang di balas diam oleh Lula. Apa yang Brian pertanyaan ada benarnya juga, pasti Lula tidak akan mungkin juga memberikannya.
"Kenapa diam, benar" Brian kembali menyudutkan Lula dengan pertanyaannya
"Laki laki juga memiliki kebutuhan seperti itu, apalagi dia yang sudah punya istri" ucap Brian
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasse es zu Lieben
RomanceHasse es zu Lieben adalah bahasa Jerman benci untuk mencintai "Apa aku anak kalian"tanya gadis itu dengan air mata setengah mengering "Bukan, karena kami tidak pernah memiliki seorang anak yang berani membantah perintah orang tuanya" ujar Alberto t...
