22🍁 Aku tau Posisi ku

589 27 0
                                    

Keesokan paginya, Lula masih bergeming dengan selimutnya. Han itu tak lepas dari perhatian Brian yang memang sedang bersiap siap untuk ke kantornya.

"Kenapa nggak siap siap" tanya Brian menghentikan kakinya di samping tempat Lula tidur

"Aku di skors" jawab Lula tanpa mengubah posisinya

"Masalahnya"

"Berantem sama tata" jawab Lula tanpa menatap Brian yang menatapnya

Brian kembali diam tak meneruskan pertanyaannya, laki laki itu memilih untuk melanjutkan siap siapnya ke kantor. Lula melirik apa yang sedang laki laki itu lakukan.

Dan ia pun berinisiatif mengambil dasi yang ada di atas kasur. Lula memang menyiapkan pakaian Brian, tadinya setelah menyiapkannya ia kembali masuk ke dalam selimutnya.

"Dasinya kak" Lula mengulurkan tangannya yang sedang memegang dasi itu ke hadapan Brian

"Pasangin" pintanya

"Hmmmm, aku kayaknya ke toilet dulu deh kak, kakak aja yaa" tolak Lula sambil memperlihatkan hal yang meyakinkan namun laki laki itu tidak terpengaruh, bahkan ia semakin mendekati Lula yang semakin kaku

"Pasangin cepat nanti gue telat" pinta Brian menarik tangan Lula yang bersiap siap untuk kabur

"A aku nggak bisa makeinnya"

"Emang ke sekolah yang makein dasi Lo siapa?, Nggak mungkin bi Ros kan" Brian tau kalau Lula menghindari

"Ka kalau makein ke aku sendiri bisa tapi ke orang lain nggak bisa" Lula masih mencari celah untuk menolaknya

"Gue tau Lo bisa, cepat pasangin" ujar Brian tegas menggenggam tangan Lula yang sudah mendingin mendekatinya

Lula terbelalak melihat dada bidang yang tertutup kemeja itu berhadapan tepat di wajah nya. Refleks kepalanya mendongak menatap wajah Brian yang juga dekat dengannya.

"Cepat"

"I iya" Lula pun berinjit agar memudahkannya menggapai leher sang suami, karena tubuh mereka tingginya  tidak sama.

"Nanti nginap si rumah mommy" ujar Brian menatap lurus ke depan tanpa menatap gadis yang sedang memasangkan dasinya itu

"Ya" balas Lula

Setelah dasi Brian terpasang rapi, Lula segera menjauh dari tubuh suaminya itu. Karena Lula memang tidak sekolah hari ini, jadinya ia bisa membantu menyelesaikan semua keperluan Brian.

Selesai sarapan berdua, Brian segera pamit ke kantor. Setelah semua urusannya selesai ia akan menjemput Lula di rumah dan mereka akan menginap di kediaman keluarga Bagaskara.

Tinggallah Lula sendirian di rumah, menikmati kesepian yang melaknatnya. Tapi tak apa, setidaknya ia tidak akan bertemu dengan iblis bermuka dua seperti tata selama seminggu.

Di tengah tengah menikmati kebosanannya, ia berfikir untuk pergi ke panti saja. Lagian di sana ada banyak anak anak yang bisa ia ajak bermain tidak seperti sekarang yang sepi.

Setengah jam untuk gadis itu bersiap siap, baju yang ia kenakan pun baju casual biasa, tidak mencolok tapi sederhana. Gadis itu menunggu taxi yang ia pesan di luar rumah. Masalah pamit, ia sudah pamit pada Ros namun tidak pada Brian.

Setibanya di panti, ia langsung di sambut bahagia oleh adik adik yang ada di sana. Lula juga memberikan beberapa makanan ringan pada anak anak itu, ia membelinya di supermarket sebelum menuju ke panti.

"Kak" panggil seorang anak laki laki kecil mendekati Lula

"Iya Azka, apa kabar kamu" tanya Lula menjongkok menyamakan tingginya dengan anak laki laki itu

Hasse es zu LiebenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang