20🍁 Apakah benar ?

598 25 0
                                        

Hari sibuk pun kembali, ya hari ini adalah hari Senin. Hari dimana semua kegiatan dimulai, baik Lula maupun Brian. Dan kejadian saat menonton itu pun seolah terlupakan oleh Brian, karena tiba tiba saja laki laki itu pergi ke kantor dan saat pulang sudah kembali ke sikap awalnya.

Di lorong kampusnya, Brian berjalan bersama sahabat sahabatnya. Brian di tengah, samping kanan ada Revano dan Yuda kemudian samping kiri ada El dan Angga.

Mereka berjalan angkuh seperti penguasa di sana karena memang benar mereka berkuasa di sana. Jadi para mahasiswa tidak heran dengan mereka yang dihormati oleh dosen dosen, bahkan rektor sekali pun.

"Dari yang gue perhatiin sejak tadi di parkiran, kenapa aura wajah Lo beda ya yan" tanya Yuda yang menyadari kalau Brian memang terlihat aneh, mungkin karena kejadian yang waktu itu namun ia paksa untuk mengelak dan pada akhirnya ia tidak bisa mengatakan kalau itu bukan apa apa.

"Emang Brian kenapa" tanya Revano

"Ada yang aneh gitu, ada manis manisnya" celetuk Yuda yang membuat Brian cengo

"Lo kira dia le mineral" ujar Angga

"Isshh kalian kok nggak paham sih, vano gue yakin Lo ngerti" Yuda mulai kesal namun harapannya masih ada pada Revano karena hanya laki laki itu yang paham kode kodean yang ia perlihatkan

"Sumpah yud, sekarang gue nggak paham" balas Revano

"Yahh Lo mah, malu maluin gue aja" kesal Yuda yang dihadiahi tawa Angga

"Sekarang Revano tidak se frekuensi dengan Lo lagi yud, hahaha" Yuda mengetawai nasib sahabatnya itu dengan suara keras nya

"Terserah Lo ga, nyerah gue" ujar Yuda mengangkat tangannya ke atas seperti seorang penjahat yang menyerahkan dirinya pada polisi

"Jatuh cinta kali" celetuk Revano yang membuat sahabatnya terdiam dan memandangi Revano balik

"Hah" wajah cengo Angga dan Yuda membuat Revano tertawa keras kemudian diiringi oleh geprakan kepalanya oleh El

"Sakit El" ujar Revano sambil mengusap kepalanya yang sedikit kerasa

"Nggak usah kayak orang goblok bisa kan" ketus El membuat Revano mendengus kesal pada kembarannya itu

"Tunggu tunggu, emang Lo lagi jatuh cinta sama siapa" Angga menyuruh mereka untuk diam sesaat, kemudian ia bertanya kepada Brian, karena semua itu seperti hal yang mustahil bagi seseorang Brian.

"Nggak ada, siapa yang jatuh cinta" elak Brian tak lupa dengan wajah datarnya kemudian pergi meninggalkan sahabatnya begitu saja

El yang tak mau ikut goblok dengan mereka pun, ikut menuruti kepergian Brian. Sedangkan mereka bertiga yang tinggal, saling menatap satu sama lain dengan wajah cengo.

"Kok kita ditinggal sih" ujar Yuda kesal

"Lah iya, lagian si El juga ikutan ninggalin gue sebagai kembarannya, kan nggak etis gitu" balas Revano dengan nada kesalnya

"Ya udah yok ikut" ajak Yuda

"Jangan deh, mending ke kantin makan pecel daripada sama mereka makan hati" ujar Angga yang diangguki oleh Yuda dan Revano

Ketiganya berjalan dengan pelan menuju kantin sambil mengobrol hal kocak, terlihat dari tawa mereka yang begitu membuat semua mata berporos pada mereka. Tapi tak satu pun yang merdeka gubris, mungkin karena sudah biasa.

Berbeda halnya dengan Brian yang sedang duduk di taman belakang fakultas sambil menikmati hembusan angin yang mengenai wajah tampannya. Di benaknya masih terngiang ngiang ucapan Revano yang mengatakan kalau ia jatuh cinta.

Hasse es zu LiebenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang