Epilog

1.5K 31 0
                                    

Waktu terus berlalu dan berlanjut dan mereka juga sudah mulai membuka dan menerima satu sama lain. Menikmati hari hari berdua tanpa ada rasa kaku dan canggung lagi. Sesuai impian sejak dulu, mengarungi kehidupan rumah tangga tanpa tergoyahkan. Tak dapat dipungkiri itu adalah cita cita semua orang.

"Kak, jalan yok" ajak Lula pada Brian yang saat ini sedang membaca koran di ruang tamu

"Kemana" tanya Brian meletakkan korannya dan menoleh pada Lula yang duduk di sebelahnya

"Kemana aja asalkan nggak di rumah" jawab Lula kemudian bersandar pada bahu Brian

"Ya udah kamu siap siap duluan, kakak mau manasin mobil dulu" jawab Brian

"Oke siap" jawab Lula cepat kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar

Selagi Lula bersiap siap, Brian menunggu wanita itu di halaman depan. Ia tak perlu lagi mengganti pakaian, karena baju yang ia pakai sudah cukup layak untuk ia bawa ke keramaian.

"Ayok kak" Lula sudah ada di depan Brian dengan dress bunga bunga selutut nya

"Ganti" ujar Brian dingin

"Lah kenapa sih kak, capek tau naik ke kamar lewat tangga lagi" kesal Lula yang tak mengerti kenapa Brian menyuruhnya mengganti pakaian nya, padahal baju yang ia pakai sangat bagus.

"Ganti atau nggak jadi pergi" ancam Brian dingin dengan tatapan tak lepas dari Lula yang saat ini berdiri kaku

"Kaaakk" rengeknya yang tak dihiraukan oleh Brian

"Ganti"

"Nggak kak, capek"

"Ya udah nggak usah pergi" Brian masuk ke rumah tanpa menghiraukan Lula

Lula yang diacuhkan pun mengikuti Brian yang masuk ke dalam rumah, ia akan bertanya apa kesalahannya pada Brian. Dan benar saja Brian menunggu Lula di depan pintu sambil menatapnya dari atas sampai ke bawah.

Lula risih dengan mata Brian yang secara terang terangan memperhatikannya. Melihat reaksi Lula, Brian tersenyum miring dan berjalan mendekat ke Lula.

"Gimana di tatap kayak gitu, senang" tanya Brian sedikit membungkuk di spring Lula, laki laki itu berbisik dengan aura dinginnya

"Ya aku akan ganti baju" ujar Lula

"Good girl" balas Brian

Lula pun kembali lagi ke kamarnya mengganti bajunya, ia pastikan Brian tak menghentikannya lagi. Dan pilihan Lula pada celana Levis hitamnya dan baju kemeja yang lumayan kebesaran di tubuh mungilnya.

Terpaksa sudah Lula merombak kembali hiasannya karena memakai baju seperti yang ia pakai sekarang tidak cocok dengan make up-nya yang tadi. Setelah selesai menghias kembali, Lula pun memperhatikan dirinya di cermin, meneliti apakah ada yang kurang atau salah lagi.

Perfect

Wanita itu pun turun dari kamarnya mencari keberadaan Brian. Ternyata laki laki itu berada di dapur sedang minum. Untungnya laki laki itu sadar kalau lupa sudah selesai dan menunggunya.

"Cantik" ujar Brian melewati Lula

"Makasih" balas Lula tersenyum hangat dan mengikuti Brian yang menuju ke mobil

Brian mendahului masuk ke mobil, kemudian berlanjut dengan Lula. Setelah memasang sabuk pengaman nya, Brian menjalankan mobilnya. Matanya fokus mengemudi, dan sesekali melirik Lula yang fokus dengan hpnya.

Suasana diam itu pun segera Brian cairkan dengan bertanya pada Lula ke mana mereka akan pergi. Dan Lula menjawabnya ia sangat ingin makan ice krim di mall tempat langganan nya dengan sahabat sahabatnya.

Hasse es zu LiebenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang