Usahakanlah jangan janji terlebih dahulu, bila belum pasti menepatinya. Setidaknya tidak memberi harapan palsu yang berujung sendu.
~ Seberkas Jejak Santri ~
Karya Serpihan Ilalang
==========♡♡♡♡♡==========
"Anterin gue ke Jensud ya?"
"Jensud apaan?"
"Tempat ibadah."
"Maksudnya?"
"Ya tempat ibadah lo apa? Masa mau ke gereja, sinagog, pura gitu... naudzubillah."
"Ya kali tinggal bilang mo ke masjid susah amat. Ngapain lo ke masjid, bukannya lagi 'udzur?" tanya Rafka dengan raut muka menyebalkan.
"Ya kan di sana ada taman, setidaknya bisa menenangkan diri entah nanti corat-caret atau ngapain, juga ada kajian, ruang baca, atau kalau bisa sih buat muroja'ah. Kalau di pondok yang ada nanti gue cuma rebahan aja, Tidur terus."
"Oke oke... besok gue jemput lo sebelum jam lapan di gang putri."
"Oke makasih, adikku yang baik hati..." Ucap Kayla sambil menarik-narik hidung mancung Rafka.
"Kebiasaan banget deh. Dasar pesek..."
"Biarin pesek pesek gini juga..."
"Nggak ada yang suka, makanya ngejomblo dari orok... haha," belum juga Zalfa selesai ngomong udah di sambung Rafka.
"Adek lucknut memang!" ucap Zalfa sambil membekap mulut Rafka yang masih tertawa dengan puasnya.
***
Keesokan harinya, Rafka sudah siap sekitar pukul 8 kurang ia langsung menjemput kakaknya ke gang putri. Sebelumnya Zalfa sudah menghubunginya bahwa ia sudah menunggunya di gang putri.
Thiiit... ...
Suara klakson motor membuyarkan kekhusyuan Zalfa membaca novel.
"Dah nunggu lama?"
"Nggak sih, tadi pas gue telpon lo."
"Hm... nunggu aja sempet-sempetnya baca buku lo."
"Kan lumayan manfaatin waktu, meskipun bentar kan bisa nambah halaman baru."
"Novel apaan sekarang yang lagi lo baca?"
"Tentang Kamu."
"Gue serius nanya."
"Lagian siapa yang nggak serius, itu judulnya."
"Serius? Kirain, karya Tere Liye lagi?"
"Iya bagus nih, lo harus baca. Keren banget, apalagi ini tentang hukum. Lo anak hukum wajib deh baca ini. Ngefens gue sama Zaman dan Sri Ningsih dalam tokohnya, ilmu umumnya dapet, sosial, mawarisnya dapet sesuai banget perhitungannya sama ilmu faroid."
"Tere Liye mah emamg bener-bener sih, nggak pernah ngecewain pembaca atau pembeli novelnya."
"Iya bener gak bakalan nyesel sih beli karya beliau."
"Gue habis lo deh ya bacanya."
"Oke, bentar lagi juga kelar ini novel."
"Oh iya yang serial bumi udah lama gak beli teh, kepo gimana lanjutannya. Kita punya bukunya baru sampai yang komet minor kan ya?"
"Iya... insya Alloh deh kapan-kapan kalau ada rezeki lebih, sama tabungan gue mencukupi kita ke gramedia."
"Siap!!!" Tanpa mereka sadari, mengendarai sambil bercerita ternyata udah sampai depan kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seberkas Jejak Santri (TAMAT)
General FictionZalfa, seorang santri putri sekaligus mahasiswi di salah satu Universitas Islam Negeri di Jawa Tengah. Ia yang begitu gigih dengan impiannya, bersama sahabat ia lalui bersama merangkai mimpi. Meski kendala, penghianatan, tuntutan, menjadi tirai men...