Bab 38. Ketiban Sial

12 4 0
                                    

Lapangkanlah hatimu, jangan kau persempit.
Agar kau bisa menerima sebesar apapun konflik yang menerpa, dengan mudah kau bisa melaluinya.
Tersenyumlah...
Kemudian berserah, sabar, dan optimis.

~ Seberkas Jejak Santri ~

Karya Serpihan Ilalang

==========♡♡♡♡♡==========

"Anu apa ya, tadi Mbak Mar'ah mau bilang apa?" gumam Mayla.

Kemudian Mayla kembali ke meja makan menata masakan yang akan dihidangkan. Tiba-tiba ada suara menjerit dari arah kamar mandi.

"Aduuuh, Mbak Mar'ah, Maylaaa. Tolong..." teriak Zidqo.

"Kenapa Zid?" seru Mayla.

Setelah mendengar suara Mayla menghampiri. Zidqo langsung membuka pintu kamar mandinya. Dengan wajah penuh busa yang mengagetkan Mayla.

"Astaghfirulloh..." ucap Mayla.

"Eh ini Zidqo tolongin perih, ini cara ngalirin airnya gimana? diember habis airnya," ungkap Zidqo.

"Ya Allah kirain kenapa Zid," ucap Mbak Mar'ah.

Mayla langsung masuk, dan membuka saluran airnya.

"Terima kasih hehe."

"Duluan ya Zid..." kata Mbak Mar'ah.

"Eh Zidqo takut Mbak."

Saat Mbak Mar'ah dan Mayla hendak meninggalkan Zidqo, tiba-tiba dari arah berlawanan Zalfa berjalan menghampiri.

"Tadi ada apa Mbak? Kok Zidqo teriak?"

"Oh anu itu, tadi gak bisa nyalain airnnya."

"Ooh ya sudah aku ke kamar mandi dulu ya Mbak," ucap Zalfa. Kemudian diangguki Mayla dan Mbak Mar'ah.

"Nih ada temennya. Tinggal ya Zid," teriak mba Shol.

"Siapa Mbak?" tanya Zidqo. Mbak Mar'ah dan Mayla sudah berlalu.

"Hantu..." jawab Zalfa asal.

"He Zal udah bangun. Berati kamu ya hantunya. Haha."

"Kebangun gegara denger teriakan kamu Zid."

"Owalah iya kah? Sekenceng apa ya suaraku. Malu banget pasti nanti aku dihadapan kedua keluarga Mayla."

"Hm..." jawab Zalfa singkat.

Di ruangan lain Mbak Mar'ah sudah duduk di kursi bundaran meja maka bersama keluarga Mayla, orang tua. Kakak dan kedua adiknya. Mereka menanti kedatangan Zidqo dan Zalfa.

"Mbak, kenapa tadi kata Mbak gak usah bangunin Zalfa?" tanya Mayla pada Mbak Mar'ah.

"Oh itu, Zalfa lagi puasa. Jadi nggak mungkin ikut makan bareng kita," ungkap Mbak Mar'ah.

"Owalah iya, sekarang kan kamis aku lupa," ucap Mayla.

Belum sempat Mayla dan Mbak Mar'ah bercengkrama, yang sedang dibicarakan datang diikuti Zidqo dibelakangnya. Tiba-tiba ibunya Mayla mempersilahkan Zidqo dan Zalfa untuk segera bergabung di meja makan. Keduanya langsung duduk sesuai dengan arahan ibunya Mayla.

"Ayo silahkan pada dimakan, maaf ya dikampung begini. Jadi makannya seadanya cuma sama sayur-mayur saja," ungkap bapaknya Mayla.

"Mboten nopo pak, ngapuntene sampun ngrepoti," ucap Mbak Mar'ah, disetujui Zalfa dan Zidqo.

"Lah sama sekali mboten ngrepoti dek. Silahkan dilanjutkan makan," ucap bapak Mayla.

Makan siang berlanjut dengan khidmat. Setelah Keluarga dan teman Mayla selesai, mereka bercengkrama. Saling bertukar cerita, ketiga teman Mayla di tanya satu persatu asalnya. Mulai dari Mbak Mar'ah yang asal Purwodadi, Zidqo dari Tegal, dan Zalfa dari Ciamis. Ketiganya dari daerah yang berbeda-beda dan jauh juga.

Seberkas Jejak Santri (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang