Bab 2. Perjalanan

213 69 117
                                    

Melangkah bersama sahabat akan lebih mudah untuk memfilter mana jalan yang seharusnya di tempuh. Selagi tidak ada pengkhianatan, dusta, dan goresan luka. Itulah gerbang perjalanan untuk meraih kesuksesan. Hingga nanti kita bisa selalu bersama, sahabat until Jannah.

~ Seberkas Jejak Santri ~

Karya Serpihan Ilalang

==========♡♡♡♡♡==========

Zalfa langsung berbalik mendekati Aghnia, lalu menginjak tangan pengamen yang mencengkram kaki Aghnia dengan sepatu sport yang ia kenakan. Seketika pengamen melepas cengkramannya dan mengaduh. Akhtar dan Zalfa membantu Aghnia untuk bangkit dan langsung berlari.

"Kenapa kalian lari-lari dek?" tanya salah satu bapak-bapak.

"Anu... anu Pak, kami dikejar preman," jawab Aghnia dengan suara tersengal-sengal.

"Lah kok bisa? Kalian mau kemana?"

"Ciamis Pak..." Tak sengaja mereka jawab serempak.

"Oh, sekarang udah nggak dikejar kan? Kalian langsung ke terminal saja. Udah deket kok, dari sini lurus, terus nanti ke arah barat sekitar 100 meter disitu letak terminal daerah kami," ucap pak Juno dengan mengarahkan ke arah terminal.

"Oh.. iya. Terima kasih pak," ucap Zalfa dengan tersenyum ramah.

"Ayo Ni, Tar..." pinta Zalfa segera.

Sampai juga mereka di Terminal "BANJAR PATROMAN" ketika mereka hendak masuk, Zalfa menarik lengan Aghnia yang sudah hampir masuk salah satu kakinya.

"Ni," spontan Zalfa.

"Apa sih Fa? Hampir aja jatuh," seru Aghnia dengan begitu antusias.

"Huuust..." Zalfa dan Akhtar bebarengan.

"Itu di dalam Bis ada pengamen yang tadi," ujar Akhtar.

"Oh ya? Ya udah ayo kita pergi dari sini," pinta Aghnia, langsung berlari mendahului.

"Ayo.."

"Ya udah, bentar lagi kan maghrib. Mending kita cari Masjid atau mushola dulu," ajak Zalfa.

"Oke siap," jawab Akhtar.

"Ashiaap, habis itu kita bukber cari tempat makan ya? Sebelum pulang," pinta Aghnia dengan wajah memelas.

Zalfa hanya menganggukan kepala.

"Iya betul, gara-gara seharian dikejar pengamen jadi lupa kalau sekarang lagi puasa ya," ujar Akhtar.

"Iya yah, eh nggak ding aku mah.. hehe," jawab Aghnia.

Zalfa hanya tersenyum menanggapinya.

Setelah sholat selesai. Mereka bertiga berbuka puasa di Warung Makan lesehan pinggir jalan. Zalfa membuka hpnya ternyata ada pesan masuk.

Kak Naqi
gimana Fa.. baik baik aja kan di jalan?

Zalfa
itu kak, aku udah ganti Bis nyampe 3x.. soalnya ada pengamen kayak preman gitu mencurigakan. Ngejar2..

Kak Naqi
Ya Alloh, kakak jadi ngerasa bersalah. Maaf ya gara2 kakak nggak anter pulang. Zalfa jadi begitu. Sekarang gimana? Sama siapa?

Zalfa
Alhamdulillah. Zalfa sama temen baru kebetulan kita senasib kak..

Kak Naqi
syukur kalo gitu. Baca terus, doa Nabi yunus Fa, agar terhindar dari orang2 yg dzalim.. tahu kan doanya?

Seberkas Jejak Santri (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang