Jika restu berhasil kau genggam, tak perlu mengetuk hati yang lama mendekam.
Setelah kau berjabat tangan dengan Ayahku, lalu berdentum kata "SAH"
Maka kan kuserahkan hatiku dengan penuh pasrah
(Zalfa Sabira Nadhira)~ Seberkas Jejak Santri ~
Karya Serpihan Ilalang
==========♡♡♡♡♡==========
Liburan akhir Ramadhan sampai Syawal ialah liburan terpanjang yang Zalfa rasakan selama ia mesantren di Purwokerto. Selain kesibukannya beres-beres rumah, Zalfa hanya rebahan sambil membaca wattpad dan menonton tv. Terutama saat ia sedang 'udzur (haid), karena di waktu tersebut Zalfa tidak menambah maupun muroja'ah hafalannya.
Saat sedang asik rebahan, dan berpetualang ke dunia wattpad. Tiba-tiba ia mendengar suara salam dan ketukkan pintu depan, bukan pintu warung. Melainkan pintu ruang tamu.
Rafka kebetulan langsung membuka pintu ruang tamu, dan mempersilahkan seseorang yang bertamu. Zalfa masih santai dengan rebahannya, paling ia kira tamu bapak biasanya.
"Assalamu'alaikum..." ucap tamu itu.
"Wa'alaikumussalam, eh. Silahkan Mas," jawab Rafka sambil mempersilahkan.
"Iya di luar saja Dek, sepertinya lebih nyaman," katanya yang kebetulan teras rumah Zalfa luas nyaman untuk lesehan. Biasanya tamu bapak juga lebih suka di luar sambil melihat pemandangan.
"Masnya mau bertemu siapa ya?" tanya Rafka.
"Oh iya, maaf dek sebelumnya. Bapak ada?" tanya tamu itu pada Rafka.
"Oh mau bertemu bapak, kalau bapak masih tahlil di desa sebelah. Paling nanti agak malam mas pulangnya."
"Oh iya gapapa dek, saya tunggu saja."
"Oh iya, silahkan. Saya tinggal dulu ya mas, mau bikin kopi."
"Gak usah repot-repot dek," cegah tamu itu.
"Gapapa mas, namanya juga tamu. Tunggu sebentar." Tamu itu hanya menganggukkan kepala, Rafka langsung bergegas ke belakang.
"Teh..."
"Apasih, kaget ih."
"Itu pacar kamu..." ucap Rafka
"Pacar apaan? Punya pacar aja enggak!"
"Itu tamunya katanya temen kamu, cowok loh," beritahu Rafka dengan raut wajah menjengkelkan.
"Hah serius? Temen cowok siapa? Gak ada tuh yang bilang mau main?" ucap Zalfa dengan syok langsung membuka WhatApps siapa tau ada chat masuk yang belum ia baca.
"Ya gak tau yaaa," jawab Rafka sambil melengos ke dapur mebuat kopi.
"Ih serius ih," ucap Zalfa sambil mengekori Rafka ke dapur.
"Nih, bawa kopinya ke tamu biar tau beneran."
"Nggak mau lah, kamu aja."
"Itu loh mas (... ...)" ucap Rafka sambil membisikkan ke telinga Zalfa.
"Seriuuus?" Zalfa langsung syok dan berlari masuk kamar belakang yang kebetulan tidak terlihat dari ruang tamu.
"Katanya mau ketemu bapak, mau bilang sesuatu loooh." Rafka sengaja sedikit mengeraskan suaranya yang masih di dengar oleh Zalfa.
Perasaan Zalfa tidak karuan, ia bingung, mau keluar malu. Tidak keluar, ia takut dikira tidak menghargai. Akhirnya tidak ada pilihan lain ia langsung pura-pura tidur. Tidak lama kemudian Rafka masuk ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seberkas Jejak Santri (TAMAT)
General FictionZalfa, seorang santri putri sekaligus mahasiswi di salah satu Universitas Islam Negeri di Jawa Tengah. Ia yang begitu gigih dengan impiannya, bersama sahabat ia lalui bersama merangkai mimpi. Meski kendala, penghianatan, tuntutan, menjadi tirai men...