Hari ini sepulangnya aku dari kampus aku dengan segera menuju ke Cherish florist.
Minggu depan aku sudah harus berangkat untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di suatu tempat yang ada di pedalaman desa. Sebenarnya hari ini beberapa orang akan survey lokasi, namun aku tidak ikut karena hanya mereka teman-teman cowok yang berangkat.
Sesampainya di depan toko bunga kulihat Nichol dengan wajah datarnya sedang memperhatikan seorang anak kecil usia kurang lebih dua tahun yang sedang bermain bola, anak laki-laki itu menatapku yang baru datang dengan wajah malu-malu.
Aku mendekatinya dan bertanya, "kamu main sama siapa, om itu?" tanyaku seraya menunjuk kearah Nichol yang masih memasang wajah datar.
Anak itu mengangguk senang, "iya" balasnya.
Aku tersenyum dan menyentuh kepalanya lembut, "oh gitu..." balasku ramah.
Segera aku menghampiri Nichol yang masih diam dengan wajah dinginnya itu.
"thanks ya udah bantu jagain Cherish gue" kataku membuka obrolan.
Nichol mengangguk, "sama-sama"
Dia fokus memandangi wajahku yang sedikit berkeringat akibat terburu-buru di sepanjang jalan tadi.
"udah selesai semua urusan di kampus?" tanyanya mengganti topik pembicaraan.
"hmm" anggukku.
Aku kembali melihat kearah anak laki-laki yang sedang bermain sendirian itu, "tapi kalau boleh tahu itu anak siapa?" tanyaku sedikit penasaran karena di sini tidak ada siapa-siapa selain aku, Nichol dan anak itu.
"itu anak teman saya" sahutnya singkat.
"lho, kok dititipin sama lo?" tanyaku sedikit kaget.
"katanya ada yang mau dia urus sebentar, soalnya istrinya lagi di rumah mertuanya" jelas Nichol yang juga terlihat shock. Sepertinya ini pertama kalinya dia menjaga anak kecil.
"temen lo yang mana?" tanyaku kembali.
"Reza"
Aku tersentak, "si sue?" kataku sedikit berteriak.
"Ya ampun, udah nikah duluan aja dia..." kataku sembari berjalan mendekati anak laki-laki itu kembali.
Aku memandangi wajah anak laki-laki itu lekat, membuat Nichol ikut berdiri mendekat.
"kamu kenapa?" tanyanya bingung melihat tingkah lakuku.
"dia punya anak seganteng ini?" kataku dengan mata melotot pada Nichol, "gak mungkin" gelengku tak percaya.
Nichol menatapku heran, ia tak mengatakan apapun.
"bilang sama tante mama kamu cantik kan? Pasti kamu mirip mama kamu" kataku kembali.
Anak laki-laki itu hanya tertawa sembari berbicara bahasa yang tidak bisa di mengerti orang dewasa.
"intinya dia bilang iya" kataku menyimpulkan sendiri.
"sekarang papa nya mana?" tanyaku pada Nichol.
"keluar kota"
"HEH!" sahutku tersentak.
Nichol memegangi lehernya, ia juga merasa bingung dengan situasi ini.
"bisa-bisanya ninggalin anak sama lo di sini? Ini toko bunga, bukan tempat penitipan anak" kataku mengomel di hadapan Nichol.
"sini, telepon teman lo, biar gue yang ngomong" kataku kembali.
Nichol memberikan ponselnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's STAR
Teen Fiction[ON GOING] - Bintang. Anak baru yang membuat masalah di hari pertama MOS, dan mengibarkan bendera permusuhan kepada Ketua OSIS yang di puja-puja di sekolah. Kegilaannya membuat Nichol sang Ketua OSIS merasa diteror sang Alien dari negeri antah-be...