13. What are you waiting for?

153 16 2
                                    

Seminggu sebelum perlombaan...

Parkiran masih sepi, hanya beberapa orang saja yang datang. Sosok laki-laki dengan tubuh jangkung itu memasuki gerbang dengan sepeda gunungnya. Setelah beberapa menit ditunggu dari kejauhan oleh seseorang, seperti biasanya.

"Pak Hardian masih belum masuk kekelas kalian?" tanyanya ketika tahu aku sedang bersembunyi di dekat pohon. "ck..ketahuan deh." Aku keluar dari tempat persembunyianku. "Iya, udah hampir satu bulan."

Aku mengikuti Nichol, berjalan beberapa meter di sampingnya. "darimana lo tahu kalau gue sembunyi di situ?" tanyaku penasaran. "sepeda lo kan ada di parkiran." Ujarnya menghela napas. "ta..tapi bisa aja kan gue di kelas, terus darimana lo tahu kalau gue sembunyi!" ujarku ngotot. "anggap aja tadi gue lagi bicara sendiri, dan kebetulan pas ada elo sembunyi." Balasnya datar, malas berdebat.

Aku terdiam, berpikir sejenak. "mana bisa kayak gitu!" ujarku kembali mengikutinya dengan berusaha tetap menjaga jarak, alasannya karena ada beberapa kelas sebelas dan dua belas yang sudah datang. Mereka berhenti beraktivitas hanya agar bisa menatap wajah Ketua OSIS itu. sesekali menyapa dengan gaya cute-nya. 

Tapi aku tidak perlu khawatir akan di 'labrak' karena mereka tahu kalau aku anggota OSIS, dan memaklumi jika aku sering bersama Nichol. Tapi tetap saja harus hati-hati, bisa saja mereka tiba-tiba mengintrogasiku jika terlalu dekat dengan they's PRINCE.

"Oh iya Nic, kali ini gue gak mau nanya soal pak Hardian dulu. biar besok aja gue nanyanya." Ujarku buka suara. "tapi hari ini gue mau nanya soal lomba." Ujarku langsung pada kalimat yang terngiang di kepalaku. Nichol tidak menghiraukanku sama sekali, menolehpun tidak. "sabar bintang sabar..!" aku mengepalkan tangan keras.

"ngomong-ngomong soal lomba di SMA 1 Nusa, kira-kira lombanya apa-apa aja? English club ada gak? Misalkan debate atau apa kek?" tanyaku tepat berada di depannya, berusaha mencegatnya secara halus, agar ia berhenti melangkah. "gak ada." Balasnya singkat, dan kembali melangkah mendahuluiku. "hmm.. terus ada apa aja?" tanyaku lagi, kembali mencegatnya.

"ck, coba kamu lihat sendiri di mading." Ujarnya malas karena aku sedari tadi menahannya. Mataku berbinar, dengan cepat aku berlari meninggalkannya dan berlari menuju ke dekat kantor guru.

 "kok gak ada." aku manyun ketika melihat mading di depanku kosong, hanya nilai-nilai ulangan harian. "tuh kan dia bohong, atau di mading satunya ya?" aku kembali berlari menuju ke mading dekat perpustakaan.

"hosh..hosh..!"

napasku naik turun tak karuan, tapi tetap kupaksakan agar kakiku kembali menaiki anak tangga, menuju ke mading pengumuman. "lomba menulis, lomba baca puisi?" aku mengeryitkan alis. "ngapain tang?" tanya Diana yang baru saja keluar dari perpustakaan. "gak ada kok. oh iya Na, lo ikut gak lomba di SMA 1 Nusa?" tanyaku balik. "gak sih, cuman gue..." jawabnya terpotong. "Na, memangnya ada lomba menulis sama baca puisi?" tanyaku sambil menunjuk selembaran di depanku.

"Haduuuh.." Diana menepuk dahinya. "Tang, elu lihat gak sih itu kapan? Tahun lalu." ujarnya melengos panjang. "hah? kok masih ditempel?" aku menggaruk kepalaku pelan. "pokoknya gue cuman ikut Drum Band, gak ikut lomba. Tapi tetap sih gue bisa ngelihat lombanya." Ujar Diana tersenyum manis. "udah ya, gue balik dulu, belum piket entar malah disemprot sama Annisa." Ujarnya nyengir.

Aku mematung di depan mading, mencoba mencari-cari informasi yang Nichol katakan tadi. Nihil, tak ada informasi apapun tentang lomba itu. "Sialan banget sih tuh cowok, suka banget ngerjain gue!" aku berjalan cepat, menjauhi mading yang tidak menampilkan informasi yang kuharapkan.

Dari kejauhan kulihat Nichol berjalan menuju kekelasnya, dengan tampang tidak bersalah. ia malah tertawa-tawa bersama Reza, teman sekelas-nya yang tak kalah sue darinya. "jadi bener dia ngerjain gue!" aku mengepalkan tangan keras, sekeras-kerasnya. Menahan kekesalan yang menggebu-gebu di dada hingga membuat darah di kepala terasa mendidih.

He's STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang