2. Ceroboh itu.. Hobi-nya Bintang

320 15 0
                                    

Setelah resmi menjadi siswa di SMA 1 Garuda, kami sudah diwajibkan untuk mengenakan pakaian dan atribut sekolah yang baru, selepas lelah tiga hari mengikuti Masa Orientasi Siswa yang menguras banyak energi kini semua telah berakhir dan kami resmi dipanggil sebagai siswa di sekolah Favorit itu.

"Senangnya.. Akhirnya sudah putih abu-abu!" Ujarku berteriak didalam kamar.

Aku memandang keluar jendela. Sesekali aku menarik napas dalam. "Satu..dua..tiga!"

"Woiiiii.. Gue sudah jadi anak SMA sekarang!" Teriakku dari jendela.

"Gue sudah SMA..SMA..SMA!"

Kisah kasih disekolah
Dengan si dia
Tiada masa paling indah
Masa-masa disekolah
Tiada kisah paling indah
Kisah-kasih disekolah

Aku mengencangkan volume musik dari ponselku.

"Tiada masa paling indah.. Masa-masa disekolah.. Tiada kisah paling indah.. Kisah kasih di sekolah.." Ujarku bernyanyi di kamar.

"Prang... Prang...prang!"

Terdengar suara piring pecah dari rumah tetanggaku.

"Woi bintang diam napa sih. Gempa nih di rumah gue!" Teriak Anjani anak tetanggaku yang baru saja lulus SMA.

"Yaelah.. Memangnya suara gue jelek banget apa!" Aku balas berteriak tak terima.

"Tok..tok..tok!"
Seseorang mengetuk pintu kamarku.

"Hari pertama sekolah mau telat lagi?" Tanya mamah dari balik pintu.

Spontan aku menoleh kearah jam dinding di kamarku.

"Telat lagi gue!" Aku berlari keluar dengan tergeasa-gesa.

"Mah bintang berangkat." Aku gesit mencium tangan mamah cepat, dan buru-buru berlari ke arah bagasi.

"Mana nih sepeda kok gak ada?"


Segera aku berlari keluar rumah.

"Jangan-jangan..."

"Uh.. mamah makasih.." Ujarku terenyuh saat melihat sepedaku sudah berada di halaman.

Tanpa pikir panjang lagi setelah aku keluar dari pekarangan rumahku, aku langsung menaikkan volume kecepatan sepedaku,  pedalnya kukayuh menuju maksimum.


"Semangat..semangat!"

Sesampainya di depan gerbang, pagar sudah hampir ditutup.

"Ciiitttt..!" Aku me-rem mendadak.

"Pak satpam awas nanti ketabrak!" Teriakku panik.

Spontan pak satpam itu langsung menepi.

"Aduh.. Ndok-ndok." Ujar satpam itu kaget. "ngebut gitu.. udah kayak orang kesurupan."

"Maaf pak!" Ujarku ketika melalui gerbang.

Aku menuju parkiran cepat. Sepedanya kuletakkan begitu saja, tidak diparkir dengan baik tapi dilempar. Seperti biasanya.

He's STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang