Ratu memegangi kepalanya pelan, berusaha untuk membuka mata dan melihat sekeliling. "UKS?" ujarnya samar. Aku mendekatinya cepat. "lo..gak apa-apa?" tanyaku berusaha bersikap wajar saja, melupakan kejadian beberapa jam yang lalu. Ia melihat sekeliling, kemudian memejamkan matanya kembali.
"masih sakit kepala lo?" tanyaku sekali lagi. "kepala gue gak apa-apa." Balasnya dengan mata tertutup. "oh..bagus deh." Balasku lagi.
"tapi hati gue yang sakit." Ujarnya kemudian. Aku yang sudah merasa lega karena mendengar bahwa ia tidak apa-apa, kembali terpaku. Bingung dengan maksud kalimatnya yang terakhir.
"gue.. harusnya tahu. Alasan mengapa mawar itu berduri, dan mengapa masih banyak yang ingin memetiknya." Kali ini masih Ratu yang berbicara.
"dan sekarang gue ngerti.. kenapa lo special dari yang lain. Lo itu cuman menunjukkan duri pada oranglain, sedangkan gue hanya terfokus pada duri itu. tidak melihat jika sebenarnya duri itu memiliki bunga yang indah lagi harum." Kalimat demi kalimat terlontar mulus dari bibir tipis berwarna merah muda itu. "gue.. mengerti kenapa lo istimewa di mata Nichol." Kalimat terakhirnya itu kembali membuatku terhenyak. Lebih dari kalimat sebelumnya, karena memang aku rindu mendengar namanya. Sungguh.
"maafin gue, maafin gue sudah jahat sama lo. maafin gue..Bintang." matanya terbuka pelan, seketika menoleh kearahku.
Aku melihat wajah Ratu berubah. dari yang biasanya angkuh dan jutek tiba-tiba sendu. "gue.. bisa ngerasain bagaimana melihat seseorang itu dari sudut pandang yang berbeda."
"ratu, gue... gak ngerti maksud lo."
Akhirnya aku mengakuinya. Bahwa setiap bait kalimat yang sedari tadi ia tujukan padaku sebenarnya tidak bisa kusambut dengan mudah.
"tadi.. sebelum pingsan, gue sempat ngelihat Nichol memandangi lo waktu ngebelain gue. Gue bisa melihat bagaimana Nichol sangat menyayangi lo, Tang." Ujarnya kembali, mencoba menjelaskan. "gue.. gak bisa memaksakan sesuatu. Karena apa? Gue pernah merasakan gimana berada di posisi Nichol. Maafin gue, maafin gue.. karena menyukai Nichol cuman pengen dekat dengan orang yang popular di sekolah doang. Gue lupa.. bahwa sebenarnya gue sudah terlalu berambisi dan melupakan hal yang lebih penting." Ia menyunggingkan senyum tipis. "dan gue menyesal. Gue menyesal kenapa baru tahu sekarang."
Aku membiarkan Ratu menghela napas beberapa detik, dari sorot matanya ia benar-benar bersungguh-sungguh dengan ucapannya.
"dia gak pernah mau bantuin cewek. Karena sifat dinginnya itu. but.. kali ini dia bantuin gue. Karena apa? Karena gue teman lo. dan dia gak mau ngelihat lo gabut kayak tadi." sekali lagi ia memaksakan bibir untuk kembali tersenyum. "kalau benar kalian lagi marahan, lebih baik baikan lagi deh. Sebelum gue kumat, dan balik ngejar Nichol lagi."
Ia menjulurkan tangannya, memintaku agar segera menyambut uluran itu. dengan ragu aku menerimanya. Tanpa di sangka-sangka Ratu langsung memelukku, membuatku kaget setengah mati. "dengarin kata gue, Tang. Nichol sudah memiliki perasaan dengan lo, jangan dipupuskan." Ujarnya memeluku erat. "dan maafin gue..udah mau memutuskan hubungan kalian."
Aku melepaskan pelukan Ratu, "hubungan?"tanyaku kaget. "iya.. hubungan. Gue tahu kok lo suka sama dia, dan sekarang gue udah tahu kalau Kak Nichol juga suka sama lo. tinggal nunggu kapan diresmikan aja." Balasnya asal. "se..sembarangan!" sahutku cepat.
"HAHAHA!" Ratu tertawa lucu melihat ekspresi kagetku barusan. "lo.. udah baikan kan? Langsung kekelas atau masih mau istirahat di sini?" tanyaku cepat, mengalihkan topik yang sedari tadi membuatku bingung. "hmmm, bolos aja yuk. Cerita-cerita di sini." Ajaknya semangat. Aku menggeleng, "bandel banget sih lo.. yaudah deh gue ikutan." Anggukku setuju.
Sebegitu cepatnya Tuhan membolak-balikan hati manusia. Hanya dalam hitungan detik sosok yang pernah membenci kita berubah menjadi kawan kita. Sungguh, kita tak pernah bisa memutuskan sesuatu secara sepihak tanpa menunggu ijin dari Tuhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
He's STAR
Teen Fiction[ON GOING] - Bintang. Anak baru yang membuat masalah di hari pertama MOS, dan mengibarkan bendera permusuhan kepada Ketua OSIS yang di puja-puja di sekolah. Kegilaannya membuat Nichol sang Ketua OSIS merasa diteror sang Alien dari negeri antah-be...