48. Love like this?

11 2 0
                                    

WARNING 21+ ⚠⚠⚠
DI MOHON UNTUK KEBIJAKAN PEMBACA SEMUA YANG :

1. BERUSIA DI BAWAH USIA DI ATAS,

2. TIDAK BISA MENERIMA CERITA KARENA ALASAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPERCAYAAN, BUDAYA, PANDANGAN DAN HAL-HAL LAIN,

SILAHKAN UNTUK SKIP SAJA PART INI.

Terimakasih 📌
.
.
.
.

Pukul 05.00 WIB

Aku terbangun dari tidurku karena kebelet buang air kecil,  buru-buru aku berjalan ke toilet.

Setelah keluar dari toilet aku kembali melihat jam dinding, ternyata sudah hampir pagi. Aku segera mengambil handuk yang ada di dalam tas ku, niatnya aku akan mandi dari sini saja lalu kekampus jam tujuh pagi nanti.

Setelah aku selesai mandi, aku kembali mencuci pakaianku dan meletakannya di tempat jemuran di apartemen Nichol.

Niat hati ingin kuambil sebelum berangkat kekampus nanti, namun sepertinya aku akan melupakannya. 

Setelah semua beres,  aku menuju dapur dan mendapati beberapa roti tawar serta selai coklat dan strawberry yang berada di atas meja dapur. 

"seperti bukan berada di rumah anak laki-laki," kataku menggeleng.

Tidak hanya rak buku dan pakaiannya yang rapi, dapurnya pun juga bersih dan tertata. 

Aku mengambil susu putih di dalam kulkas dan menuangkannya di gelas, "satu buat gue...satu buat putri tidur" kataku berbicara sendiri.

Setelah semua beres, aku segera menuju kembali ke dalam kamar. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 05.40 WIB, saatnya membangunkan putri tidur ini.

"Nic, sarapan" kataku sedikit berteriak.

Dia tidak merespon. 

Aku berjalan mendekatinya dan menarik selimut yang menutupi tubuhnya. 

"bagus, pemandangan pagi yang indah" celutukku saat melihat baju di tubuhnya sudah menghilang. 

"kepanasan atau gimana sih?" kataku seraya membuka tirai jendela. 

"Nic,  bangun udah pagi" kataku lagi. 

Nichol membalikan tubuhnya, ia membelakangi jendela dan menutup kembali wajahnya dengan selimut.

"Ish, bangun" kataku lagi. 

Nichol membuka matanya perlahan,  "masih pagi,  Bintang..."ucapnya dengan suara serak.

"bangun dulu lah sayangku, sarapan.  Gue bentar lagi kekampus, antarin" kataku seraya menarik tangannya, "AYO"

Nichol balas menarik lembut tanganku, "lima menit" katanya seraya memeluk tubuhku.

Aku sempat membiarkannya saja, namun meskipun begitu aku harus balas mengisenginya.

Aku menyentuh perutnya kembali, "kata orang ini namanya roti sobek,"ujarku membuatnya menangkap kembali tanganku.

"ini namanya abs" balasnya memberitahu. 

"Wah, sexy" celutukku usil. 

Kali ini Nichol mengabaikannya saja. 

"Nic," panggilku.

"hm," sahutnya.

"orang-orang pada tahu lo punya abs?" tanyaku.

He's STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang