Hewwooooo~
.
.
.
Enjoy~
.
.
.
Jangan lupa vote dan komentarnya yaw~
.
.
.
Lee Jihye dan Lee Hyunsung tak bisa bergerak. Mereka terlalu terpaku pada pertarungan (Name) dan Shin Yoosung. Tak ada satu pun dari mereka yang menggunakan senjata mau pun serangan besar. Hanya adu tinju dan tendangan dengan eter didalamnya.
Tapi tetap saja tak ada yang berani mendekat. Bahkan monster-monster Shin Yoosung bencana tak ada yang berani mendekat karena aura menekan yang ada disekitar (Name).
Pekik-pekikkan monster Shin Yoosung bencana memenuhi medan pertempuran. Seru-seruan para inkarnasi dan para raja ikut menggema dan mereka saling memberi serangan.
Diantara (Name) dan Shin Yoosung bencana. Hanya ada kesunyian. Adu tinju itu lebih seperti perang batin untuk keduannya.
Shin Yoosung bencana yang memikirkan kemampuan (Name), dan (Name) yang berusaha menjaga kewarasanannya agar tidak gila karena suara eror eror eror dari sistem dikepalanya.
Diantara pertempuran itu. Tak ada yang menyadari seorang anak kecil yang berjalan kearah kedua wanita yang sedang bertarung itu. Lee Jihye dan Lee Hyunsung kembali melawan para monster, Lee Gilyoung sedang diobati oleh Yoo Sangah. Saat itu, keberadaan Shin Yoosung kecil seakan terhapus kerena efek dari jubah (Name).
***
Aku tak pernah berpikir untuk mengendalikan tubuh bencana. Tapi melihat Lee Jihye didepanku... aku tahu Lee Jihye akan mati disini. Jadi aku mencoba sesuatu. Aku berhasil memperlemah serangan yang Shin Yoosung berikan pada Lee Jihye tanpa ia sadari.
Berikutnya Lee Hyunsung. Aku mencoba melakukan hal yang sama, tapi karena ada (Name), jadi untuk apa bukan? Aku juga tak mau kepala ku sakit seperti sebelumnya. Dan dia... dia membunuh ku kan?
Apa dengan begitu hutang 50.000 koin ku tersisa 10.000 koin lagi?
Aku terdorong bersamaan dengan Shin Yoosung bencana. Setelah itu aku atau Shin Yoosung bencana menghadapi anak-anak.
Ketika aku hampir berhasil mengendalikan tangan Shin Yoosung, tangan itu terkena serangan (Name). Sialnya aku merasakan rasa sakit itu. Sial, itu masih sakit. Mungkin karena keselarasan yang hampir mendekati, aku bisa merasakan rasa sakit itu.
(Name) membawa mundur anak-anak lalu kembali menyerang Shin Yoosung bencana.
Gerakannya aneh menurutku. Itu serangan-serangan yang (Name) berikan sangat random sampai-sampai kukira (Name) sedang main-main kalau bukan karena mata dibalik topengnya tengah menatap tajam kearah Shin Yoosung.
Apa dia sakit kepala?
Lalu akhirnya senyum terulas dibibir (Name).
"Kim Dokja... kau ada disana bukan?"
Dia memanggilku. Haruskah kurespon dia?
Aku mencoba mengendalikan kembali tubuh Shin Yoosung bencana.
"Aarggh! Keluar dari tubuhku!"
"Ahjussi, apa kau ada disana?"
Mau aku dan (Name) terkejut dengan kedatangan Shin Yoosung yang tiba-tiba. Dia semakin mirip dengan (Name) ya. kalau dipikir-pikir dimana jubah (Name)? Dan apa yang dipakai oleh Shin Yoosung kecil ku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy End (Omniscient Reader's Viewpoint Fanfic X Reader)
ФанфикOmniscient reader viewpoint x readers -maybe dokjaxreader ;3 Ini bukan cerita khusus... Ini hanya cerita tentang seseorang yang terjebak dalam novel yang baru selesai dibacanya... "Nuna yang baik hati, sebenarnya kau siapa?" "...Aku hanya orang yang...