Suara (Name) terdengar, dia berjalan kearah ku dengan mata tertutup potongan kain dan tangannya memegang erat pada tombak raksasanya.
Ekspresi Yoo Jonghyuk mengeras. "Melihatnya saja tidak bisa. Dari mana datangnya kepercayaan diri mu itu?"
"Yang pasti itu bukan berasal dari diri mu."
Bahkan dengan mata tertutup aku bisa tau kalau kedua orang ini saling melemparkan tatapan tajam. Ah, bagaimana seseorang bisa melemparkan petir dari mata mereka???
Benar-benar ... menakjubkan. Ketika aku bahkan memerlukan dinding keempat untuk mengurangi gemetar ku, disini mereka bertengkar seakan tak terpengaruh oleh tekanan dari Dewa Luar.
Berada ditengah orang-orang seperti mereka membuat ku teringat. Ini bukan hanya perjuangan untuk inkarnasi saja.
"Aaaahhkkk!"
Beberapa inkarnasi dengan rasi bintang kelas atas menumpahkan darah dan mati begitu mereka melihat keberadaan ini. Beruntung (Name) sudah mengamankan anggota kelompok kami, tapi aku masih agak khawatir dengan matanya yang tertutup ...
Saat itulah tiba-tiba ia menoleh kearah ku seakan sadar aku menatapnya.
Ia mendengus dan menyilangkan tangannya, "Kau tak perlu khawatir, aku tidak hanya melihat dengan mata ku."
"Aah begitukah? Bagus kalau begitu, karena Dewa luar bukan sesuatu yang bagus untuk dilihat secara langsung. Lagi pula ... rasi bintang tidak akan tinggal diam begitu mahkluk macam ini turun."
Dengan yakin aku mengatakan itu, tapi (Name) justru menggeleng dan memiliki ekspresi pahit. Ia memalingkan wajahnya dari ku.
"Kau terlalu mengandalkan para rasi Dokja, lihat lah. Tidak akan ada yang membantu."
"Apa maksud mu?"
Dari perjamuan rasi bintang sebelumnya, seharusnya dia tahu kalau hubungan antara dewa luar dengan para rasi bintang sama sekali tidak bagus. Dalam situasi dimana dewa luar turun seperti ini, rasi bintang mana yang tidak mau ikut campur?
The Great Sage Equal of Heaven, Uriel dan Black Flame Dragon pasti bisa sedikit diandalkan ...
Tapi tak seperti dugaan ku, tidak ada rasi bintang yang merespon bahkan setelah mahkluk itu melewati mereka.
Yoo Jonghyuk berbicara dengan gigi terkatup. "... Aku tidak tahu bagaimana mereka bisa begitu bodoh."
Ini adalah situasi yang membingungkan bagi ku juga. Yang turun ini adalah tubuh asli dari dewa luar. Mengapa tidak ada yang datang untuk membantu kami?
[Beberapa rasi bintang heran dengan kedatangan dewa luar!]
[Banyak rasi bintang mengeluh tentang tirani beberapa nebula]
...Apa?
[Rasi 'Prisoner of The Golden Headband' menunjukkan permusuhan terhadap nebula 'Papyrus']
[Rasi 'Abyssal Black Flame Dragon' memamerkan taringnya ke nebula 'Veda']
[Rasi 'Demon-like Judge of Fire' membenci tindakan mengerikan nebula 'Olympus!']
Saat itulah, aku sadar apa maksud dari kata-katanya.
[Semua rasi bintang di Semenanjung Korea bertanya-tanya nebula mana yang akan kamu pilih]
Ini semua terjadi karena aku. Pesan muncul secara bergantian.
[Sejumlah nebula ingin kamu mewarisi cerita mereka]
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy End (Omniscient Reader's Viewpoint Fanfic X Reader)
FanfictionOmniscient reader viewpoint x readers -maybe dokjaxreader ;3 Ini bukan cerita khusus... Ini hanya cerita tentang seseorang yang terjebak dalam novel yang baru selesai dibacanya... "Nuna yang baik hati, sebenarnya kau siapa?" "...Aku hanya orang yang...