Chapter 74: The Sealed Memory (1)

1.3K 247 34
                                    

Aku akan stop basa basi (´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡

.

.

.

Hope you enjoy the story dear readers~!

(Kim Dokja POV)

Ada kesunyian diantara kami sampai Han Sooyoung berbicara lebih dulu. "Haruskah kita kembali?"

"... Sudah terlambat jika kita pergi sekarang. Sudah empat hari. Tidak mungkin sampai di sana tepat waktu. "

"Lalu?"

"Tidak masalah. Sekarang, bala bantuan terkuat seharusnya sudah tiba. "

"Bala bantuan terkuat?"

"Orang itu harusnya sudah pergi kesana sekarang ..."

Sesaat kemudian, sebuah pesan muncul di udara.

[Seseorang di Dark Castle telah mencapai transendensi pertama dalam skenario!]

Seperti yang aku harapkan. Dia sudah ada posisi itu sekarang.

Aku berpikir tentang Yoo Jonghyuk, yang seharusnya menyebabkan bencana di kejauhan. "Sekarang karakter utama harus membayar makannya."






***

*(Name)

Aku duduk dibelakang mobil sementara Kim Dokja dan Han Sooyoung sibuk memperdebatkan sesuatu tentang Yoo Jonghyuk.

Angin berhembus dan meniup helaian rambut ku. Angin ini menenangkan ku sedikit. 

Aku melihat telapak tangan kanan ku. Sebelumnya aku menahan tangan Kim Dokja dengan tangan ini ...

Rasanya seperti digelitik dengan sesuatu yang hangat. Membuat ku ingin menggaruknya.

Ini sama sekali tak membantu ku berpikir. Kejadian beberapa hari lalu saat dalam serangan mental Nirvana membuat ku berpikir. Apa peran ku sebenarnya dalam kisah Omniscient Reader's Viewpoint?


Aku membuat sebuah perjanjian dengan Petinggi Agung, tapi apa tujuan ku?


Apa aku ingin pulang? Jika pulang bukan hanya Rinrin dan yang lain yang menunggu. Tapi juga perang, masalah, dan para hyena militer itu.

'Hei sistem.'

[Ya nona?]

'Peran ku satu-satunya didunia ini hanyalah mengawasi Kim Dokja hingga akhirnya, bukan?'

[Benar.]

'...kalau begitu, selama dia memakai pin harimau yang ku berikan, apa aku bisa meninggalkannya saja?'

[... Anda bisa melakukannya nona.]

Jawaban dari sistem membuat ku seakan disiram oleh air dingin diatas kepala ku. Benar, sejak awal keberadaan ku didalam cerita ini sama sekali tidak diperlukan. Perjanjian yang ku buat dengan Kim Dokja pun juga sudah tak berguna.

Intinya kami sudah saling terikat dengan satu sama lain. Tapi jika Kim Dokja tak benar-benar membutuhkan bantuan ku, maka aku tak diperlukan sama sekali.


Selama menunggu pria itu bangun dimakamnya aku menyempatkan diri untuk mengingat-ingat ulang arc-arc yang akan datang. Tentang Firdaus, tentang nasib Kim Dokja, kedatangan Dewa Luar, lalu raja iblis ke-73.


Happy End (Omniscient Reader's Viewpoint Fanfic X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang