Enjoy~
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar yaw~
.
.
.
Salam damai ✌ Isa desu~
.
.
.
Suara gojakan kereta satu-satunya yang bisa terdengar. Aku membuka mataku perlahan, namun satu-satunya yang bisa kukendalikan hanyalah kelopak mataku saja.
Tubuhku, kepalaku, kaki dan tanganku, rasanya semuanya merekat menjadi satu dan menyatu dengan apa pun yang sedang kududuki sekarang.
["Dia bangun."]
["Ah, kau benar."]
Suara itu akhirnya menyadarkan ku bahwa aku tak sendirian ditempat aneh ini. Aku berusaha melihat keatas, tapi kepalaku terasa seperti akan hancur jika aku mengangkatnya sedikit saja.
Aku ingin menghela nafas, tapi itu sama sekali tak keluar.
Tud
Suara itu mengejutkan ku dan kini didepan ku seseorang berdiri. Mungkin anak kecil kalau diukur dari ukuran kakinya ... dan kenapa sepatunya lusuh sekali?
["Nuna, kau siapa?"]
DEG
Jantung ku berdetak lambat, namun kuat. Sangat kuat smapai-sampai aku bisa mendengar suaranya dengan jelas!
DEG
DEG
DEG
DEG
Berhenti, sialan berhenti!
["Sakit ya? Bertahanlah sedikit lagi. Kau sudah-"]
Zhung
Huh? Apa yang dikatakannya lagi?
Kepalaku rasanya berputar-putar dan mataku berkunang-kunang. Sebelum dapat bisa kulihat siapa dia, wanita itu hilang dalam kegelapan.
.
.
.
"Hm~?"
Kedua anak kecil itu memandang penasaran pada Kim Dokja yang sejak tadi tampak mencari sesuatu dengan ekspresi tak tenang diwajahnya.
Padahal baru beberapa saat yang lalu ia terlihat gembira karena Shin Yoosung berhasil melanggar probabilitas 0.00001% dari Random Box.
"Ahjussi?"
Kim Dokja akhirnya menoleh setelah Yoosung menarik pelan jubah putih miliknya. Melihat kebingungan diwajah anak-anak itu Kim Dokja tersenyum lembut; ia berjongkok mensejajarkan pandangannya dengan anak-anak itu lalu mengelus pelan puncak kedua anak itu.
"Apa kalian butuh sesuatu?"
"Um ... hyung, apa yang sebenarnya sejak tadi kau cari-cari?" Tanya Gilyoung menggantikan Yoosung yang ragu-ragu.
Entah kenapa atas pertanyaan dari Gilyoung, Kim Dokja terdiam sejenak.
Apa yang sebenarnya aku cari? Ia mempertanyakan itu pada dirinya sendiri.
***
Pada saat ini, Nirvana berada di markas sementara gereja keselamatan. Nirvana menutup matanya sementara patung Avalokiteśvara Bodhisattva memandang rendah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy End (Omniscient Reader's Viewpoint Fanfic X Reader)
Fiksi PenggemarOmniscient reader viewpoint x readers -maybe dokjaxreader ;3 Ini bukan cerita khusus... Ini hanya cerita tentang seseorang yang terjebak dalam novel yang baru selesai dibacanya... "Nuna yang baik hati, sebenarnya kau siapa?" "...Aku hanya orang yang...