"Muka lo masih bonyok Radesta."
Radesta dan Ilyas sedang di kantin sekarang. Tidak memesan makanan hanya minuman sebagai penghilang dahaga. Radesta tidak mendengar perkataan Ilyas. Radesta masih melamun soal persitiwa yang ia alami dengan Renjani kemarin.
"Rdaesta, kenapa ngelamun mulu hey!" Ilyas mencoba membuyarkan lamunan Radesta.
"Yas, lo pernah cerita ke gue soal ketua geng motor selatan kan?"
Ilyas mengangguk mengiyakan.
"Gue pengen liat foto orang nya dong Yas." Pinta Radesta. Ilyas merogoh kantung celannaya untuk mengambil ponsel, lalu menunjukan nya kepada Radesta. Radesta terdiam menelan ludahnya sendiri.
"Kenpa lo mau tahu muka orang nya? Lo gak buat masalah sama mereka kan?" Tanya Ilyas.
"Engga kok, ngapain juga gue buat masalah sama anak berandalan kaya dia." Jawab Radesta tenang.
Saat keduanya sedang meminum minuman masing-masing ponsel Radesta berbunyi. Menampilakan beberapa baris pesan yang datang dari nomer tidak di kenal.
Radesta bingung, dari mana Renjani mendapat nomer ponselnya. Namun jika sudah berkaitan dengan makanan maka tidak akan Radesta tolak, lagian kan rezeki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfiction(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...