• Radesta : ke sebelas, kita akan selalu bersama •

458 91 56
                                    

Karena hari ini hari minggu jalan Thamrin-Sudirman di Jakarta terlihat ramai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena hari ini hari minggu jalan Thamrin-Sudirman di Jakarta terlihat ramai. Banyak orang yang berlalu lalang untuk jalan-jalan atau sekedar jajan. Radesta dan Renjani pun terlihat serasi seperti sepasang ke kasih. Apalagi keduanya sama-sama tampan dan cantik. Tak heran sekarang mereka jadi pusat perhatian.

"Banyak orang ya, lo mau jajan apa Radesta? Biar nanti gue yang traktir." Ucap Renjani dengan sumringah.

"Baru juga makan. Gue gak mau jajan apa-apa."

"Radesta temenin gue naik itu!" Renjani menunjuk wahana komidi putar mini.

"Lo kayak anak SD aja mau naik yang begituan." Jawab Radesta.

Namun karena sifat keras kepala yang Renjani miliki, akhirnya Radesta di tarik dan di paksa untuk menaiki komidi putat itu bersama Renjani.

"Radesta lo harus senyum dong!" Kata Renjani yang sedang asik duduk di atas kuda komidi putar.

Radesta yang melihat itu merasa kalau Renjani sangat beruntung bisa hidup bahagia tanpa beban. Sedangkan Radesta hanya bisa tersenyum sumir untuk menutupi semua luka yang Radesta rasakan.

"Radesta, ayo senyum mau gue foto buat kenang-kenangan!" Renjani mengeluarkan ponselnya dan memotret Radesta yang sedang tersenyum eyes smile bahkan kini matanya hilang.

Jantung Renjani berdegup lebih cepat dari biasanya. Apa yang sedang terjadi sekarang, jangan bilang kalau kini Renjani mulai menaruh hati pada Radesta.

"Gimana seru gak main komidi putarnya?" Tanya Renjani yang sedag kesusahan membenarkan ikatan rambutnya.

"Sini biar gue aja yang benerin." Radesta mengikatkan ikat rambut baru di rambut panjang Renjani. Sepertinya hal ini akan jadi aktifitas rutin yang Radesta lakukan.

"Tunggu disini, gue beliin minum dulu buat lo."

Renjani mengangguk, dan Radesta berlalu pergi untuk membeli air mineral. Setelahnya Radesta membuka air mineral itu untuk Renjani minum.

"Jangan cepet-cepet minumnya. Nanti keselek."

"Iya Radesta. Perhatian banget sih." Ucap Renjani.

Pipi dan telinga Radesta memerah, semuanya Radesta sedang malu sekarang. Tolong seret Radesta menjauh dari Renjani sekarang!

"Ya-ya-ya kan gue cuma mengingatkan aja sama lo"

"Iya Radesta. Abis ini mau main kemana lagi? Gue gak mau pulang dulu. Gimana kalau temenin gue belanja baju, sama make up lo mau nganter kan?"

Awalnya Radesta akan menolak, namun setelah di pikir-pikir lagi lebih baik bersama Renjani daripada harus sindirian di rumah, karena sekarang rumah benar-benar sepi. Akhirnya Rdaesta mengiyakan ajakan Renjani untuk mengantar Renjani belanja.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang