• Radesta : ke tujuh belas, hari yang menyebalkan dan melelahkan •

379 83 44
                                    

Radesta dan Renjani sudah tidak pernah saling menghubungi satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radesta dan Renjani sudah tidak pernah saling menghubungi satu sama lain. Namun janji yang telah Radesta buat tidak akan Radesta ingkari. Meski pun kini mereka tidak sedekat dulu namun Radesta akan tetap melakukan balapan itu.

"Gimana lo udah ngerti kan cara jalanin motornya?" Tanya Ilyas pada Rdaesta yang sedang belajar mengendarai motor.

"Iya gue dah ngerti. Gue kan pinter Ilyas."

"Yeuu, yaudah lo coba sono di jalan raya hati-hati ini motor bukan punya bang Taqy atau gue. Ini punya klien nya bang Taqy, jangan sampai ketahuan juga sama bang Taqy."

"Tapi Yas, gak ada motor matic aja gitu?"

"Kagak ada, adanya ya si Luna ini. Udah buruan coba."

Radesta mulai menjalakan sepeda motor itu perlahan. Omong-omong sepeda motor yang di pake Rdaesta ini sepeda motor cross yang memang suka di pakai bang Taqy balapan di gunung. Namun karena Radesta pintar jadi sekali di ajari Radesta sudah bisa mengerti.

Saat sedang asik berkendara Radesta melihat di sebrang jalan ada bang Taqy yang sudah siap pergi ke bengkel. Radesta panik bukan main, kalau ketahuan bisa-bisa mati di pukuli. Pasalnya bang Taqy ini orangnya di siplin dan sangat keras.

"Mampus gue, ada bang Taqy, puter balik Radesta. Pura-pura gak liat aja." Radesta menundukan wajahnya saat melintas di hadapan Taqy.

Dengan cepat Radesta berbalik arah ke bengkel untuk memberitahu Ilyas kalau abangnya yang galak akan segera datang kesini. Dan motor itu harus di masukan ke garasi lagi.

"Kenapa pucet gitu muka lo. Lo gak buat masalahkan?" Tanya Ilyas yang ke bingungan.

"Itu, abang lo mau kesini. Cepet masukin ke garasi lagi motornya." Titah Radesta.

"Oh abang gue. HAH ABANG GUE MAU KESINI?!" Setelah Sadar barulah Ilyas panik.

Radesta dan Ilyas bersama-sama merapikan motor tadi seperti semula. Agar Taqy tidak curiga dan memukuli mereka. Bekas memar Rdaesta saja belum menghilang, Radesta tidak mau menambahnya lagi nanti wajah tampannya tidak kelihatan kan sayang sekali.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang