(COMPLETED) ✔ 22/02/2022
🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋
Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri.
Kera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Renjani sudah ada di Indonesia memulai kembali hari-harinya. Karena masih banyak waktu libur semester akhirnya Renjani memutuskan untuk menjadi relawan merawat para nenek dan kakek yang ada di panti jompo sama halnya seperti yang Radesta lalukan dulu.
“Nenek mau sesuatu? Biar nanti Renjani ambilin,” tanya Renjani pada salah satu lansia yang ada disana.
“Nenek mau tidur aja,” kata sang nenek.
Dengan telaten Renjani, mendorong kusi roda sang nenek untuk sampai ke kamarnya. Setelah itu Renjani membersihkan dapur dan kamar mandi di panti jompo itu ada perasaan bahagia saat Renjani melihat senyum yang terukir dari para lansia.
Renjani kini mengerti mengapa Radesta mau menjadi relawan disini.
“Hai Renjani, pasti kamu capek abis beres-beres aku tadi beliin minuman sama makanan buat kamu,” ucap Bagas yang baru datang.
Kehadiran Bagas membuat Renjani risih, dan jengah pasalnya Bagas ini selalu ikut campur tentang segalanya.
Padahal Renjani sudah bilang kalau kini mereka tidak memiliki hubungan lagi semuanya sudah berakhir.
“Gue gak cape, lo minum sama makan aja sendiri.”
“Aku jauh-jauh dateng ke sini buat nganterin kamu makanan, tapi malah kamu tolak?”
“Emang gue minta di bawain? Enggak kan?” Renjani masih melakukan kegiatan bersih-bersihnya.
“Mau sampai kapan kamu cuek in aku kayak gini Renjani, aku tuh sayang sama kamu!”
Renjani menghentikan kegiatannya dan menatap Bagas yang kini terlihat marah.
“Gue gak pernah minta sama lo untuk terus bertahan disini. Dan gue juga udah bilang gue gak akan pernah cinta sama lo Bagas.”
“Karena kamu gak mau lupain Radesta iya kan? Mau sampai kapan?”
Renjani juga tidak tahu mau sampai kapan dirinya menanti Radesta. padahal Renjani tahu kalau kini Radesta sudah hidup bahagia bersama orang lain.
Harusnya Renjani juga bisa hidup bahagia dan melupan Radesta. Bagas pergi dari rumah panti jompo. Kini Renjani sedang duduk sendirian sambil terisak, entah kenapa perkataan Bagas sangat membekas di hati Renjani. Saat Renjani bangkit dari duduknya Renjani melihat Radesta ada di depan gerbang.
Radesta berlari kearah Renjani dan memeluknya dengan erat. Akhirnya Radesta menemukan kembali rumahnya yang hilang, rasanya Radesta seperti pulang ke rumah yang nyaman dan hangat.
“Jangan pernah tinggalin gue lagi Renjani gue mohon,” kata Radesta yang masih memeluk Renjani.
“Maaf, harusnya gue bilang dulu sama lo,” jawab Renjani.
“Jangan pernah pergi lagi Renjani, cukup gue gak bisa hidup tanpa lo lagi.”
Renjani membalas pelukan Radesta. renjani juga sangat rindu dengan sosok di hadapannya ini banyak hal yang ingin Renjani bagi dengan Radesta. keduanya kini menangis bahagia penantian yang lama akhirnya terbayar dengan rasa bahagia.