• Radesta : ke lima puluh, menyelasaikan masalah yang belum selesai •

347 43 20
                                    

Radesta dan Renjani sedang duduk berdua di depan sebuah air mancur, keduanya sama-sama terlihat bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radesta dan Renjani sedang duduk berdua di depan sebuah air mancur, keduanya sama-sama terlihat bahagia. Renjani menyenderkan kepalanya di bahu kokoh milik Radesta, sedangkan Radesta terus menggenggam tangan Renjani.

“Kamu bahagia gak denger jawaban ibu kemarin?” tanya Renjani.

“Kalau pun kamu gak nanya, pasti kamu tahu jawabannya Renjani. Aku bahagia banget akhirnya penatian dan kesabaran aku selama ini berbuah manis.”

Radesta terus memainkan rambut Renjani, yang menutupi wajahnya. Renjani hanya bisa tersenyum diperlakukan manis oleh Radesta seperti ini. Tak lama setelah itu ada seseorang yang mendekat kearah mereka, itu Bagas yang datang karena permintaan Renjani. Namun Renjani tidak bilang pada Bagas kalau Radesta ada di Indonesia.

“Renjani maksud kamu apa?”

Radesta dan Renjani yang mendengar itu membalikan badanya melihat Bagas yang sedang mematung di hadapan mereka, wajah Bagas seakan bicara dan menuntut banyak penjelasan pada Renjani.

“Jangan apa-apa in Bagas Radesta,” bisik Renjani.

“Iya gak akan sayang, aku janji sama kamu.”

Radesta menghampiri Bagas, Bagas hanya diam mematung tak mengatakan sepatah kata pun. lalu Radesta menepuk pundaknya dengan pelan sambil tersenyum.

Thanks, ya udah jagain Renjani selama gue di Belanda. Oh ya Aluna masih ada di Belanda sama Ilyas, dai juga udah mengakui semuanya kalau ini semua rencana lo sama Aluna!”

“Aku cinta sama Renjani, dan Radesta kamu bilang kamu gak baik untuk Renjani. Kenapa kamu kembali sekarang?” tanya Bagas dengan marah.

“Kalau lo cinta sama Renjani, lo gak akan buat dia menderita Bagas. Lo tahu gak sih Renjani itu cintanya sama gue Radesta dan bukan Bagas. gue Cuma mau minta satu hal dari lo. Jangan pernah ganggu Renjani lagi satu bulan kedepan Renjani bakal jadi istri gue.”

Bagas yang mendengar itu terkejut sekaligus merasa sakit. Rasanya Bagas baru saja di khianati padahal tidak pernah ada hubungan antara Renjani dan Bagas. Karena dulu Renjani menganggap Bagas adalah Radesta.

“Gak bisa, kamu jahat ya Renjani aku udah lakukan semuanya buat kamu tapi kamu malah mengkhianati aku kayak gini?” tanya Bagas sambil menggenggam tangan Renjani dengan erat.

“Lepasin tangan lo dari calon istri gue.”Kata Radesta dengan suara dinginnya.

“Renjani, jangan kayak gini aku mohon. Ibu kamu mau kalau kamu itu sama aku bukan sama Radesta.”

Radesta yang mendengar itu merasa jengah, dan amarah Radesta mulai memuncak saat Renjani berteriak kesakitan karena Bagas terlalu erat menggenggam tangannya. Tanpa rasa ampun Radesta melayangkan pukulan ke pipi Bagas.

“Radesta cukup, aku mohon!!” teriak Renjani berusaha menghentikan Radesta.

“Gue bilang sekali lagi sama lo, jauhin Renjani selamanya!!” satu pukulan terakhir melayang tepat di bagian sudut bibir Bagas.

Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang