• Radesta : ke dua puluh tujuh, kehidupan baru yang kita jalani •

278 50 22
                                    

Lestari kini sedang menemani Radesta makan, setelah adegan dramatis yang terjadi di atap rumah sakit tadi Radesta dan Laestari lebih memilih makan diluar sejenak menjernihkan pemikiran dan membuat Radesta nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lestari kini sedang menemani Radesta makan, setelah adegan dramatis yang terjadi di atap rumah sakit tadi Radesta dan Laestari lebih memilih makan diluar sejenak menjernihkan pemikiran dan membuat Radesta nyaman.

"Lo mau makan apa? biar gue pesenin," tanya Lestari.

"Apa aja terserah lo."

Lesatari tidak menjawab dan lebih memilih pergi untuk memesan makanan. Radesta terlihat kehilangan sebagian dari hidupnya. Tatapan matanya kosong, wajahnya acak-acakan pakainya pun terlihat lusuh benar-benar tidak seperti Radesta biasanya.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya makanan yang Lestari pesan datang. Terlihat berbagai macam makanan yang tersaji  Lestari sengaja memesan banyak jenis makanan, karena Lestari tidak tahu makanan kesukaan Radesta.

"Jangan banyak ngelamun, nanti kalau kemasukan setan gimana kan gak lucu."

"Kenapa lo peduli sama gue?" tanya Radesta tiba-tiba.

"Kenapa gue peduli sama lo? Gue juga gak tahu."

"Bukan itu jawaban yang mau gue denger." Suara Radesta terdengar berbeda.

"Cepet dimakan, nanti keburu dingin sini biar gue siapin lo mau makan apa?" Tangan Lestari mengambil sendok dan juga garpu untuk Radesta. Namun tiba-tiba tangan Lestari di genggam oleh Radesta.

"Jawab gue Lestari, lo kasihan sama gue? Gue gak butuh dikasihani semua hidup gue itu gue yang atur bukan lo!"

Lestari yang mendengar itu merasa sakit hati, Lestari hanya ingin menolong Radesta tidak lebih dari itu. Soal perasaan yang Lestari punya kepada Radesta sudah Lestari kubur dalam-dalam. Karena Lestari tahu Radesta hanya mencintai satu wanita saja yaitu Renjani.

"Gue cuma gak mau lihat lo terus tersiksa oleh keadaan Radesta. Gue peduli sama lo karena gue cinta sama lo! Tapi lo gak pernah sekali pun melihat gue. Gue benci sama lo!!" Lestari bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Radesta seorang diri.

Radesta kini sedang melihat Radista yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, perih itu yang Radesta rasakah sudah berbagai pengobatan dan kemoterapi yang Radista jalani namun Radista tak kunjung sembuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radesta kini sedang melihat Radista yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit, perih itu yang Radesta rasakah sudah berbagai pengobatan dan kemoterapi yang Radista jalani namun Radista tak kunjung sembuh.

Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang