Malam ini Renjani sedang bersiap untuk pergi ke sirkuit balap melihat pertandingan yang akan dilakukan oleh Radesta dan Galang. Renjani sungguh tidak mengira kalau Radesta tetap akan ikut balapan setelah Renjani bilang kalau Renjani tidak butuh bantuan Radesta.
Malam Jakarta terasa sangat dingin. Di sirkuit sudah ada Galang yang sedang bersiap-siap. Banyak juga anak geng motor lain yang ingin melihat pertandingan Galang. Radesta juga ada disana dengan Taqy dan juga Ilyas.
“Inget apa yang gue bilang. Lo harus rileks dan gak panik, jangan habisin tenaga lo di awal pertandingan.” Jelas Taqy pada Radesta yang kini sedang ada menaiki motor Taqy.
“Iya bang, gue ngerti.” Jawab Radesta singkat.
Radesta melihat Renjani yang sedang duduk berdua dengan Gita. Dibalik helm nya Radesta tersenyum bahagia karena akhirnya setelah sekian lama Radesta bisa melihat Renjani lagi walau tanpa senyum diwajahnya.
Balapan akan segera dimulai, Gita mulai membentangkan bendera yang akan jadi tanda dimulainya balapan. Radesta dan Galang sama-sama sedang memanaskan motornya. Begitu hitungan ke tiga keduanya melesat bagai angin.
Selama balapan pikiran Radesra terus dipenuhi oleh Renjani, Radesta pun lengah hingga akhirnya putaran pertama dimenangkan oleh Galang. Galang dan temannya bersorak bahagia, bahkan Galang berani mencium pipi Renjani di hadapan Radesta. Radesta yang melihat itu tersulut emosinya, namun Taqy memperingatkan Radesta.
“Dengan lo nonjok dia, lo gak akan dapetin Renjani untuk selamanya Radesta.”
“Gue gak bisa lihat Renjani di perlakukan kaya gitu bang!"
“Gue ngerti. Lo mau Renjani jadi milik lo dan dia bisa bebas dari Galang kan? Maka lo harus tetep fokus dan menangin puataran kedua ini.”
Putaran kedua dimulai, Galang dan Radesta masih kejar-kejaran. Namun saat ini masih Radesta yang meminpin. Galang terlihat tidak suka dan akan menyenggol motor Radesta. Namun Radesta sudah tahu hal ini akan terjadi maka dari itu Radesta menginjak pedal gas hingga Galang tertinggal jauh di belakang Radesta. Putaran kedua dimenangkan oleh Radesta.
“Kerja bagus Radesta. Lo harus pertahanin fokus lo nanti di putaran terakhir.” Ucap bang Taqy sambil menepuk-nepuk pundak Radesta.
“Gila lo keren banget bro!” Ucap Ilyas kegirangan.
Radesta tidak menjawab apa-apa. Radesta membuka helm balapnya. Dan ya saat Radesta buka helm nya, rambut basah Radesta berjatuhan dan membuat wajah Radesta semakin terlihat tampan. Bahkan kini para wanita yang ada disana menjerit melihat ketampanan sosok Radesta.
Radesta bejalan kesana kemari untuk mencari Renjani. Pasalnya sejak putaran kedua balapan dimulai Renjani hilang entah kemana. Saat Radesta sedang mencari terdengar suara isak tangis, Radesta semakin dekat dengan suara tangisan itu. Saat Radesta lihat ada Renjani yang sedang berjongkok sambil menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Radesta Diary ✔
Fanfic(COMPLETED) ✔ 22/02/2022 🦋 Buku pertama Trilogi Dunia Radesta 🦋 Laki-laki bernama Radesta Adimerta harus berjuang sendirian untuk menghidupi adik perempuannya yang masih kecil. Perceraian kedua orangtua, membuat Radesta harus hidup mandiri. Kera...