• Radesta : ke empat puluh, kebenaran yang kini Renjani tahu •

276 44 18
                                    

Pesawat keberangkatan Jakarta-Belanda akan lepas landas dalam waktu lima belas menit namun kini Radesta belum juga datang ke bandara hal ini membuat Aluna dan keluarga Radesta khawatir tentang keadaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesawat keberangkatan Jakarta-Belanda akan lepas landas dalam waktu lima belas menit namun kini Radesta belum juga datang ke bandara hal ini membuat Aluna dan keluarga Radesta khawatir tentang keadaannya.

"Gimana ini tante kak Radesta nya belum datang," ucap Aluna khawatir.

"Kira tunggu lima menit lagi ya Aluna, Radesta orang yang selalu menemati janjinya kamu gak perlu khawatir sebentar lagi juga dia sampai." Ibu membelai rambut panjang Aluna untuk menenangkannya.

Sedangkan di kediaman Renjani kini Radesta sedang berusaha memberikan kotak hadiah yang Radesta bawa untuk Renjani. Renjani sedang ada dikamarnya karena tidak sadarkan diri hal itu juga yang membuat Radesta semakin enggan meninggalkan Indonesia.

"Ini semua gara-gara kamu!!" Teriak Bagas dihadapan Radesta.

Radesta tidak menjawab dan memilih melihat Renjani yang kini sedang diperiksa oleh dokter. Radesta merintih sambil menangis menggam tangan mungil Renjani, Radesta terus saja berbicara kalau Renjani harus segara sadarkan diri.

"Renjani gue mohon buka mata lo, gue disini gue gak akan pergi kemana-mana lagi asalkan lo bangun Renjani."

"Pergi dari sini! Sudah cukup kamu menghancurkan keluarga saya pergi!!" Teriak ibu Renjani.

Mau tidak mau Radesta harus melepaskan genggaman tangannya pada Renjani dan bangkit untuk pergi dari sana. Namun tanpa sepengetahuan siapun Radesta sudah menyembunyikan kotak itu dibawa meja belajar Renjani.

Tanpa berpamitan dengan siapapun Radesta mulai pergi menjauh dari rumah Renjani dan segera berangkat ke bandara untuk menemui Aluna ibu dan ayahnya. Sepanjangan perjalanan perasaan Radesta tidak tenang dan terus memikirkan keadaan Renjani.

"Kak Radesta darimana aja? Kalau kak Radesta telat satu menit aja kita gak akan pergi ke Belanda kak!" cibir Aluna yang marah pada Radesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Radesta darimana aja? Kalau kak Radesta telat satu menit aja kita gak akan pergi ke Belanda kak!" cibir Aluna yang marah pada Radesta.

Radesta baru saja tiba di bandara, wajahnya penun dengan plester luka. Ibu yang khawatir bertanya soal keadaanya namun Radesta bilang kalau Radesta tadi terjatuh di motor dan pergi ke rumah sakit dulu untuk mengobati lukanya.

Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang