• Radesta : ke dua puluh delapan, tentang rasa yang kita miliki •

303 51 16
                                    

Pertemuan tidak sengaja antara Renjani dan Bagas menjadi sebuah awal babak baru dalam kehidupan Bagas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertemuan tidak sengaja antara Renjani dan Bagas menjadi sebuah awal babak baru dalam kehidupan Bagas. Bagas pernah mencintai seseorang namun cinta itu harus kandas di tengah jalan karena sang wanita yang lebih memilih meninggalkan Bagas lebih dulu. Saat itu Bagas dan Lisyia sedang berkendara namun naas mobil truk tiba-tiba saja menambrak mobil yang sedang di kendarai oleh Bagas dan Lisyia.

Bagas pernah berjanji satu hal pada Lisyia bahwa Bagas akan hidup normal seperti biasa meski tanpa Lisyia. Awalnya Bagas tidak bisa memenuhi janji itu bayang-bayang sosok Lisyian terus saja menghantui Bagas namun, setelah bertemu dengan Renjani semuanya berubah. Bagas mulai bisa menjalani hidupnya seperti semula.

"Ayo Renjani nanti telat."

"Iya sebentar, gue iket rambut dulu."

Kini Bagas dan Renjani akan pergi ke salah satu restoran untuk menghadiri acara makan malam keluarga. Iya keluarga Bagas dan juga keluarga Renjani. Awalnya Renjani bersekiras tidak ingin ikut, namun Bagas berhasil meyakinkannya.

Bagas terlihat sangat tampan dan rapih di balut jas hitam. Renjani juga terlihat sangat anggun dengan gaun hitam panjangnya juga anting-anting berwarna gold. Awalnya Renjani akan mengikat rambut panjangnya namun Bagas melarang dengan mengatakan kalau rambut indah Renjani harus tergerai.

"Kamu kelihatan cantik. Aku suka," ucap Bagas yang tiba-tiba.

Renjani terkejut namun tidak banyak bereaksi. Sedari tadi wajahnya cemberut memperlihatkan kalau Renjani tidak suka dengan acara makan-makan ini. Renjani enggan pergi ke sana.

"Kalau kamu butuh sesuatu bilang sama aku ya Renjani."

"Iya," jawab Renjani singkat.

Setelah melakukan perjalan yang cukup memakan waktu, akhirnya Renjani dan Bagas sudah sampai di restoran yang di pesan. Terlihat ibu dan juga ayah tiri Renjani yang baru saja turun dari mobil. Ibu dan ayah Bagas juga baru sampai. Bagas membukakan pintu mobil untuk Renjani, lalu mengenggam tangan Renjani erat agar wanita itu tidak terjath karena sepatu hels nya.

"Hati-hati, jalannya pelan aja aku bakal samain langkah kaki aku sama kamu."

"Lo pergi duluan aja, gue bisa jalan sendiri kok."

Restoran terlihat ramai, Bagas dan Renjani duduk bersebelahan begitu juga dengan kedua orang tua mereka. Selagi menunggu pesanan datang orang tua Bagas dan Renjani banyak mengobrol berbeda dengan Renjani yang memilih diam memperhatikan jalan raya.

 Selagi menunggu pesanan datang orang tua Bagas dan Renjani banyak mengobrol berbeda dengan Renjani yang memilih diam memperhatikan jalan raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Radesta Diary ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang